Misi Satu Hati Abdi Setiawan: Sepenggal Kisah Tanpa Pamrih dari Pedalaman Papua

Misi Satu Hati Abdi Setiawan:  Sepenggal Kisah Tanpa Pamrih dari Pedalaman Papua

Satu Misi, Satu Hati: Kisah Tanpa Pamrih Abdi Setiawan di Pedalaman Papua--dok Klinik SIloam Mamit Papua

“Pengalaman itu membuat saya datang kembali lagi ke Papua tahun 2019 bersama Klinik Siloam," kata Abdi. 

BACA JUGA:10 Rekomendasi Bisnis yang Cocok untuk Mahasiswa, Apa Saja?

Bukan hanya di wilayah Mamit, Abdi kali ini menembus daerah-daerah lainnya. Salah satunya adalah Danowage. 

Danowage terletak di Distrik Yaniruma, Kabupaten Boven Digul Provinsi Papua. Agar bisa sampai di Danowage, Abdi menumpang pesawat kecil. 

Abdi menembus Danowage bersama rekan-rekannya dengan menggunakan dana pribadi. Di Danowage, mama-mama yang sedang hamil dan balita jadi targetnya. 

BACA JUGA:Macam-macam Gerhana Matahari yang Perlu Diketahui, Nomor 1 Ditunggu-tunggu

“Untuk masuk Danowage butuh dua jam perjalanan. Tidak ada akses darat, kalaupun ada itu membutuhkan waktu dua belas jam perjalanan dan itu tidak aman karena memasuki jalur merah. Belum lagi yang harus memesan logistik setidaknya dua minggu, kalau belum cukup kita harus menunggu sampai cukup orang dan barang yang diperlukan. Sehingga ini menjadi faktor penyulit sebenarnya," kata dia. 

Abdi merasa hal ini tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan dana pribadi saja.

Karenanya Abdi dan tim mengkomunikasikan kesulitan yang dihadapi ke pihak Klinik Siloam. Hasilnya, bantuan datang dari pihak PT. Matahari. 

BACA JUGA:5 Jenis Kuah Ramen Khas Jepang yang Wajib Dicoba Para Pecinta Kuliner

Di pedalaman Papua itu, Abdi bersama rekan perawat dan satu dokter menemukan hal yang mencengangkan.

Kondisi gizi buruk terpampang nyata. Di satu sisi, ada tradisi yang tidak membolehkan ibu hamil memakan daging merah atau ayam. 

Jika seorang suami mempunyai hasil buruan ayam, buruan tersebut tidak boleh diberikan kepada istri yang sedang hamil. Karena dipercaya akan berpengaruh terhadap hasil buruan. 

BACA JUGA:Agita Nazara, Siswa SMA Lampung Lolos Paskibraka Nasional

"Kami melihat suport nutrisi gizi disini sangat rendah, atau bisa dikatakan mal nutrisi. Meski kami belum menemukan anak dengan stunting tetapi tanda-tanda pada anak sudah ada karena nutrisinya dibawah standar deviasi minus dua maka ini sangat berbahaya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: