Simak, Ini Sejarah dan Filosofi Lomba Balap Karung yang Sudah Ada Sejak Masa Penjajahan

Simak, Ini Sejarah dan Filosofi Lomba Balap Karung yang Sudah Ada Sejak Masa Penjajahan

Sejarah dan Filosofi Lomba Balap Karung, Ternyata, sudah Ada Sejak Masa Penjajahan--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Lomba balap karung, menjadi salah satu yang diperlombakan dalam HUT Kemerdekaan RI.

Berbagai kegiatan digelar masyarakat dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.

Antara lain dengan menggelar berbagai lomba yang murah dan meriah. Seperti lomba lari kelereng, lari bakiak, tusuk balon dan panjat pinang.

Namun, kemeriah itu belum lengkap tanpa lomba balap karung. Disebut balap karung karena, alat yang digunakan untuk lomba tersebut adalah karung goni.

BACA JUGA:Cegah Kanker Kulit Saat Terkena Matahari, Berikut Ini Waktu Yang Tepat Gunakan Sunscreen

Bukan hanya diikuti anak-anak, peserta lomba balap karung juga dari kalangan dewasa.

Lomba tersebut juga sering digelar di lingkungan instansi pemerintah dan perusahaan swasta.

Aturan dari lomba ini sangat sederhana, setiap peserta harus memasukkan ke dua kakinya ke dalam karung.

Kemudian, ke dua tangan memegang bagian ujung karung. Kemudian, masing-masing peserta harus berlari dengan jarak 20 sampai 30 meter pada lintasan yang telah disiapkan.

BACA JUGA:Cara Menambah Limit Akulaku, Bisa Pinjam Uang hingga Rp 15 Juta dengan Mudah dan Praktis

Selain berlari, ada juga peserta yang memilih melompat-melompat di sepanjang lintasan. Setelah sampai di ujung lintasan, peserta harus kembali ke titik awal.

Biasanya, tidak semua peserta dapat menyelesaikan lomba. Antara lain karena terjatuh atau bertabrakan dengan peserta lainnya.

Bila itu terjadi, maka gelak tawa penonton akan pecah ketika melihat ada peserta yang terjatuh atau saling bertabrakan.

Pemenang dari lomba balap karung ditentukan bila ada peserta yang lebih dulu menyelesaikan lintasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: