Pencemaran Laut Terulang, Ini Perkembangan Kasus yang Ditangani Polda Lampung
Ilustrasi pencemaran limbah hitam diduga minyak mentah di pesisir Lampung.---Sumber foto : Istockphoto.com.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pencemaran pesisir laut Lampung lagi-lagi terulang. Sayangnya belum ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum.
Dalam kasus pencemaran pesisir laut Lampung kali ini, Polda Lampung menyatakan sudah turun ke lapangan.
"Kita sudah turun ke lapangan. Kita sedang lidik (penyelidikan) bersama Dinas Lingkungan Hidup," kata Dirkrimsus Polda Lampung Kombespol Donny Arief Praptomo.
Sejauh ini, kata Donny, belum diketahui limbah apa dan dari mana berasal. "Kita belum tahu limbah apa dan dari mana berasal," ungkapnya.
BACA JUGA:Begini Cara Mudah Perkuat Sinyal Tv Digital Pakai Set Top Box Bermutu
Sementara itu, DLH Lampung klaim tim tanggap darurat pencemaran limbah di pesisir Lampung telah selesai membersihkan limbah hitam yang diduga tumpahan minyak mentah.
Kepala DLH Lampung Emilia Kusumawati mengatakan dari hasil pantauan tim tanggap darurat ada tiga lokasi pencemaran limbah hitam. Yakni Lampung Selatan, Pesisir Barat, dan Tanggamus.
Emilia melanjutkan, limbah hitam terbanyak ditemukan di pesisir Tanggamus. Di mana, tim terpadu berhasil mengumpulkan sekitar 311 karung atau tujuh ton.
"Dari laporan yang diterima kalau tidak salah di Tanggamus hasil pembersihan ada 311 karung atau tujuh ton. Tapi jumlah tersebut itu kecampur batu dan lainnya. Karena nempel," ujar Emilia.
BACA JUGA:Perwujudan Komitmen Akulaku Dalam Literasi Keuangan Digital Lewat Edukasi
Sedangkan untuk di daerah Lampung Selatan dan Pesisir Barat, Emilia menyatakan hasil bersih-bersih tidak banyak sekitar tiga ton.
"Pada penanganan limbah hitam ini selain pembersihan, telah dilakukan koordinasi dengan KLHK dan mengambil sampel untuk pengujian laboratorium secara fingerprint. Pengujian cukup lama, karena untuk sampel limbah gitu di Lampung belum punya. Yang jelas untuk limbah sudah selesai bersih-bersihnya di tiga lokasi," ungkapnya.
Sampai saat ini, kata Emilia, belum bisa memastikan sumber limbah hitam tersebut dari mana dan siapa yang bertanggung jawab.
"Kita kedepankan dulu asas praduga tak bersalah. Yang jelas tim begitu ada kejadian khususnya ada pencemaran limbah ini termasuk B3 yang perlu ada penanganan khusus, sudah kita tindak lanjuti. Kalaupun siapa pelakunya nanti kita tunggu hasilnya. Kita belum bisa memastikan karena uji fingerprint," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: