Usai Pahlawan Nasional Asal Lampung Dipastikan Bertambah, Dewan Sebut Segera Ada Nama Jalan KH Ahmad Hanafiah

BACA JUGA:Benarkah Jus Jambu Biji Merah Dapat Mempercepat Penyembuhan Sakit DBD?

Kemudian pada 1920 hingga 1925, ia sempat menjadi tenaga pengajar di pondok pesantren tersebut.

Lalu di tahun 1925 hingga 1936 KH Ahmad Hanafiah melanjutkan pendidikan ke luar negeri, antara lain di Malaysia.

Di Malaysia, ia bergelut dengan dunia tarekat Qadiriyah, antara tahun 1925-1930 dan tarekat Syattariyah.

Kemudian dilanjutkan menuntut ilmu ke Mekkah pada tahun 1930-1936.

BACA JUGA:Suhu Maksimum Di Atas 35 Derajat Celcius, Cek Daftar Lengkap Kota Terpanas di Indonesia Hari Ini

Jiwa kepemimpinannya mulai terlihat ketika menempuh pendidikan di Mekkah. 

Selama dua tahun, sang pejuang ditunjuk sebagai Ketua Himpunan Pelajar Islam Lampung.

Bukan hanya itu, ia juga sempat menjadi tenaga pengajar pada 1934 hingga 1936.

Setelah itu, dirinya kembali ke tanah air dan aktif sebagai penceramah.

BACA JUGA:Bagaimana Cara Kpopers Menonton Video Menari Kpop?

Selain di bidang agama, KH Ahmad Hanafiah juga ahli dalam berorganisasi.

Pada 1937 hingga 1942, beliau ditunjuk sebagai Ketua Serikat Dagang Islam di wilayah Kewedanaan Sukadana.

Kemudian pada 1945 hingga 1946, dipercaya sebagai Kepala Kawedanaan Sukadana.

Lantas pada 1947, ditunjuk menjadi Wakil Kepala merangkap Kepala Bagian Islam pada Kantor Jawatan Agama Karesidenan Lampung di Tanjung Karang, Bandar Lampung.

Sumber: