Cegah PPKS di Momen Nataru, Dinas Sosial Lampung Koordinasi Dengan Dinsos Kabupaten Kota

Cegah PPKS di Momen Nataru, Dinas Sosial Lampung Koordinasi Dengan Dinsos Kabupaten Kota

Kepala Dinas Sosial Lampung Aswarodi.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya menjadi momen muncul masalah kesejahteraan sosial seperti gelandangan, pengemis, dan lainnya.

Untuk mengantisipasi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang biasanya muncul, Dinas Sosial (Dinsos) Lampung akan berkoordinasi dengan Dinsos kabupaten kota.

Kepala Dinsos Lampung Aswarodi mengatakan, jelang Tahun Baru, Ramadhan, maupun Idul Fitri kerap bermunculan PPKS seperti manusia gerobak, pengemis, anak jalanan, dan lainnya di jalan-jalan Kota Bandar Lampung.

"Ini sudah menjadi fenomena yang terjadi di setiap musim," ujar Aswarodi, Jumat 8 Desember 2023.

BACA JUGA:Bawa Chipset MediaTek Dimensity 8050, Cek Spesifikasi dan Harga Infinix Note 30 VIP Racing Edition

Penanganan PPKS atau yang sebelumnya disebut penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dengan berkoordinasi bersama dinsos kabupaten/kota.

"Sebagai langkah antisipasi ini. Tugas dinsos, terutama kabupaten/kota, mereka penanganan PMKS atau PPKS di luar panti. Untuk di dalam panti tugas kami dinsos provinsi," ucapnya.

Pihaknya juga, kata Aswarodi, akan berkoordinasi dengan Dinsos Kota Bandar Lampung untuk melakukan razia PPKS.

Setiap PPKS yang terjaring razia akan di-asesmen apakah para PPKS yang terjaring perlu direhabilitasi atau tidak.

BACA JUGA:Penjualan AC SHARP Capai 80 Ribuan Per Bulan

"Jika perlu direhabilitasi di pantai kita lakukan layanan rehab untuk diberikan pelatihan keterampilan," ucapnya.

"Sehingga kembalinya dari ikut layanan rehab mereka sudah punya keterampilan. Karena di dalam panti ada konsep pemberdayaan, pemberian motivasi dalam bentu pembinaan sosial," ujarnya.

Diungkapkan Aswarodi, rehabilitasi ini akan membuat PPKS termotivasi tidak melakukan kegiatan serupa seperti mengemis dan sebagainya di kemudian hari.

"Mereka termotivasi tidak melakukan kegiatan itu lagi, melainkan memiliki keterampilan dan kemampuan untuk hidup kedepannya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: