Indeks Persaingan Usaha di Lampung Sempat Turun di Tahun 2022, Bagaimana Dengan 2023?

"Nilai tahun 2022 lalu apabila liat tujuh dimensi ada dua yang turun sangat jauh, yaitu perilaku 3,93 dari 4,67 di 2021. Serta kinerja 4,65 dari 5,4 di 2021," ungkapnya.

BACA JUGA:Humaira Coffee Hidden Gems Puncak Bogor, View Ditengah Gunung Bak Pemandangan 360 Derajat

Turunnya dua dimensi penghitungan indeks persaingan usaha itu karena beberapa faktor. Pertama di tahun 2022 ada temuan pelanggaran oleh pelaku usaha.

"Ya saat ramai masalah minyak goreng ada prilaku yang dilakukan oleh distributor dan ritail modern hingga tradisional," ucapnya.

Kemudian adanya temuan surat dari asosiasi yang menyepakati kenaikan harga bersama yang belaku efektif oleh seluruh pedagang di Lampung .

Selanjutnya di akhir 2022 ada prilaku yang dilakukan produsen dan distributor. Dimana salah satu produsen beras di Lampung yang tidak melakukan penjualan langsung, tapi melalui distributor.

BACA JUGA:Tetap Optimis Ganjar-Mahfud Bisa Menang 1 Putaran di Lampung, Berikut Gerakan Ganjarist Lampung

"Ternyata distributornya tunggal dari produsen itu sendiri yang memainkan harga cukup tinggi. Padahal sudah ada acuan pembeliannya. Tapi dia malah menaikan harga," terangnya.

Lanjutnya, untuk memperbaiki indeks persaingan usaha Lampung kedepan pihaknya telah melakukan advokasi kepada pelaku-pelaku usaha yang melakukan pelanggaran.

Sehingga pihaknya berharap dapat memperbaiki nilai indeks persaingan usaha Provinsi Lampung pada periode akan datang.

Sementara Kepala KPPU Kanwil II, Wahyu Bakti Anggoro mengatakan, nilai indeks persaingan usaha Lampung tahun 2023 akan segera dirilis.

BACA JUGA:DWP Unila Gelar Pengajian Rutin, Isinya Tentang Akhlak dalam Keluarga

"Saat ini belum dirilis oleh kantor pusat. Nanti kalau sudah dirilis akan kita sampaikan," ungkapnya.

Dimana penilaian indeks persaingan usaha Lampung tahun 2023 saat ini tengah dalam tahap pelaporan ditingkat komisioner.(*)

Sumber: