Dewan Prihatin Angka HIV AIDS di Bandar Lampung Jadi yang Tertinggi
Ilustrasi HIV.-Pixabay-
BACA JUGA:Hukum Mencuci Baju Dengan Mesin Cuci, Begini Penjelasan Buya Yahya
Menurutnya, peningkatan tersebut luar biasa di Lampung, sejak tahun 2002 hingga 2023 ini ada 6 ribu kasus lebih, dan Bandar Lampung adalah kota paling banyak dari kabupaten-kabupaten lainnya.
"Bandar Lampung adalah Kota dengan angka tertinggi dibanding daerah lainnya," terangnya.
Menurutnya, kenaikan sangat luar biasa sejak 10 tahun terakhir, dan hal ini sangat memprihatinkan jika tidak ditanggulagi secara serius.
Padahal di tahun 2002 orang dengan HIV hanya ada 3 orang saja, di mana dari 6 ribu lebih orang se Lampung itu dua ribu lebih adalah anak-anak.
BACA JUGA:Harga Mulai 3 Jutaan, Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A15 4G yang Bawa Helio G99 dan RAM 8GB
"Jika upaya pencegahan tidak masif dilakukan bukan tidak mungkin jumlah tersebut semakin lama semakin bertambah terus," ujarnya.
Maka upaya pencegahan pertama yang dilakukan Pemerintah di antaranya adalah edukasi pada program eliminasi HIV.
2030 ditargetkan tidak ada kasus baru, dan tidak ada yang ditularkan, 0 kematian lagi pada tahun tersebut.
"Jadi kalau dia HIV yaudah HIV aja karena HIV kalau nggak diobati akan masuk fase aids, jadi harus minum obat. Kalau minum obat kualitas hidupnya akan semakin baik, dan tidak masuk fase aids, sekarang sudah ada obatnya jadi harus minum," jelasnya.
BACA JUGA:Kenali Gejala dan Penularan Cacar Monyet, Diskes DKI Jakarta Sebut Mayoritas Sudah Terjangkit HIV
Kata dia, untuk data Bandar Lampung yakni 2.701 itu merupakan fenomena gunung es, di mana hanya data yang ketahuan atau terlihat berdasarkan pemeriksaan cek darah.
"Tapi orang yang belum terdata di Bandar Lampung ini banyak sekali, makanya perlu juga dites," ucapnya.
Oleh karenanya, warga Bandar Lampung diimbau apabila merasa mempunyai kebiasaan berisiko atau berganti-ganti pasangan, yang kemudian memakai obat terlarang melalui suntikan wajib memeriksakan diri.
"Supaya kalau ketahuan dia HIV, anak atau keturunannya bisa dicegah supaya tidak tertular, kalau bisa sebelum merencanakan kehamilan itu bisa vaksin dahulu PPIA. Harapannya bila itu semua dilakukan angkanya bisa turun dan zero," kata Aji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: