Mentan RI Target Indonesia Jadi Pengekspor Beras
Mentan RI Andi Amran Sulaiman saat memberikan keterangan.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
BACA JUGA:Promo Terbatas! Motor Listrik Rakata NX3 dan Rakata NX8 Cicilan Mulai 500 Ribu
Tranformasi yang dimaksud seperti, menggunakan teknologi dalam pertanian padi yang membuat biaya produksi lebih cepat dan hemat.
"Contoh tanam padi kalau satu hektare itu kita dengan manual membutuhkan 25 orang. Tapi kalau dengan alat tanam tadi itu hanya dikerjakan satu orang," ungkapnya.
"Bayangkan 25 banding 1, artinya biaya turun," ucapnya.
Kemudian menggunakan teknologi alat untuk panen padi. Jika biasanya manual untuk panen satu hektar sawah membutuhkan 25 sampai 30 orang. Dengan alat hanya perlu dua orang.
BACA JUGA:Hadir di Indonesia dengan Harga Mulai Rp 2,5 Jutaan, Bongkar Spesifikasi Realme C67 4G Terbaru 2023
"Kemudian dengan alat panen tidak loss atau terbuang. Kalau manual dengan ditebang ada kehilangan sekitar 10,2 persen," tuturnya.
Ditambahkan, jika penanaman padi menggunakan manual maka umur panennya tidak seragam. Itu dikarenakan masa tanam bisa sampai satu hingga dua minggu.
"Ini yang kami pikirkan sampai detail, karena sejak SD sudah bertani sampai hari ini, kami hapal persoalan-persoalan di lapangan," ungkapnya.
"Jadi tujuannya adalah transformasi pertanian tradisional ke modern, untuk menekan biaya produksi sampai 50 persen, minimal 40 persen. Kemudian meningkatkan produktivitas bisa 2 kali lipat," tuturnya.
BACA JUGA:Kabar Terbaru Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Tanggamus Lampung 2023
Ia juga menyinggung bahwa Lampung saat ini berada di nomor enam untuk lumbung pangan. Diharapkan kedepan dapat loncat ke nomor dua.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: