Bacaan Doa Makan yang Benar Ternyata Bukan Allahumma Baarik Lanaa? Begini Penjelasan Hadits

Bacaan Doa Makan yang Benar Ternyata Bukan Allahumma Baarik Lanaa? Begini Penjelasan Hadits

Bacaan doa sebelum makan yang benar menurut Islam ternyata cukup dengan membaca bismillah. ILUSTRASI/FREEPIK--

BACA JUGA: Ini Perbedaan SPAN PTKIN dan UM PTKIN, Catat Timeline Terbaru 2024

Ada juga kritik yang berkaitan dengan doa makan ‘Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar’.

An-Nawawi menyebutkan dalam kitabnya yakni Al Adzkar, bahwa telah diriwayatkan dalam kitab Ibnus Sunni dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu’anhuma.

Dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam ketika makanan didekatkan kepadanya, lalu beliau biasa mengucapkan: “Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar”.

Benarkah hadits tersebut merupakan amalan doa sebelum makan yang benar dalam Islam?

BACA JUGA: Tayang Paruh Kedua 2024, Sinopsis Film You Will Die After Six Hours yang Dibintangi Jaehyun NCT

Padahal jika dilihat dari hadits-hadits lain yang dapat dijadikan sebagai rujukan, kalimat doa yang diucapkan hanya ‘bismillah’ saja.

Berkaitan dengan hal ini Ibnu Hajar Al Asqolani di dalam Lisanul Mizan 7/136 mengatakan bahwa di dalam riwayat tersebut terdapat Muhammad bin Abi Az Zu’ayizah. Sedangkan Bukhari mengatakan bahwa ia adalah munkarul hadits.

Kemudian Adz Dzahabi dalam Mizanul I’tidal, 3/549 mengatakan bahwa di dalam riwayat tersebut terdapat Muhammad bin Abi Az Zu’ayizah.

Kemudian Abu Hatim dan Imam Al Bukhari mengatakan bahwa ia adalah mukarul hadits jiddan.

BACA JUGA: 6 Cara Menjaga Kesehatan Tulang Agar Terhindar Dari Penyakit Osteoporosis

Ishomuddin Ash Shobabthi menjelaskan dalam takhrij Al Adzkar bahwa hadits tersebut dikeluarkan oleh Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah dan sanadnya dho’if.

Di dalamnya terdapat ‘Isa bin Al Qosim ibnu Sami’ yang dikenal sebagai perowi yang shoduq akan tetapi sering membuat kesalahan. Dan ia juga sering melakukan tadlis serta dituduh berpaam qodariyah.

Lalu Ibnu Hibban mengatakan Muhammad bin Abi Az Zu’ayizah adalah dajjal (pendusta besar).

Sehingga merujuk pada penjelasan para perowi di atas, dapat disimpulkan bahwa bacaan doa tersebut masuk dalam hadits dho’if dan tidak dapat diamalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: