Berkontribusi Kuatkan IHSG, BBRI Sabet Dua Penghargaan Best Stock Awards 2024

Berkontribusi Kuatkan IHSG, BBRI Sabet Dua Penghargaan Best Stock Awards 2024

Pada tengah kondisi global yang kurang kondusif, pasar modal Indonesia mampu tumbuh positif sebagaimana tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat sebesar 6,62% di tahun 2023 dibanding posisi penutupan akhir 2022.--

BACA JUGA:Bocoran HP Android yang Kebagian Update ke HyperOS, Ada Xiaomi, Redmi dan POCO

Pertumbuhan harga saham periode Januari hingga Desember 2023 menjadi basis perhitungan.

Selain itu tingkat likuditas saham dan kinerja fundamental emiten juga menjadi poin penting dalam menentukan pemenang Best Stock Awards 2024.

Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito membeberkan, sebelum melakukan perhitungan saham yang layak menjadi juara, pihaknya mengawali penilaian dengan menerapkan seleksi awal yang mencakup 5 kriteria.

"Seleksi awal ini penting, agar saham yang menjadi jawara merupakan saham berkualitas terbaik yang bisa menjadi acuan investor,’’ kata Parto.

BACA JUGA:Cerita Dari Daerah Terisolir di Lampung, saat Akses Transportasi tak Juga memadai

Adapun kriteria seleksi awal dalam pemeringkatan Best Stock Award yakni Emiten tercatat di IDX minimal 5 tahun, rata-rata nilai transaksi harian dalam 1 tahun terakhir minimal Rp 1 miliar.

Selanjutnya tidak mengikutsertakan emiten yang mempunyai notasi khusus dari IDX sampai batas waktu pengolahan data yang ditentukan kemudian.

Selanjutnya, emiten tidak pernah atau tidak sedang memiliki mengalami masalah gagal bayar atau hukum berdasarkan keputusan resmi dalam 3 tahun terakhir.

Serta dalam rangka mendukung program ESG, emiten yang tidak memiliki Laporan Keberlanjutan periode tahun buku 2022 akan mendapat pengurangan nilai alias penalti.

BACA JUGA:Terungkap! Identitas Mayat Terapung di Salurang Irigasi Lampung Timur, Ternyata...

Setelah lolos seleksi awal, emiten yang lolos akan dihitung dengan menggunakan sejumlah indikator meliputi aspek Kinerja Keuangan yang diberi bobot 40%.

Terdapat 5 indikator penilaian terkait aspek tersebut yakni tren pertumbuhan top line (pendapatan) dan bottom line (laba bersih) selama 5 tahun.

Kemudian, pertumbuhan gross profit margin selama 5 tahun, pertumbuhan laba operasi selama 5 tahun, pertumbuhan arus kas dari operasi selama 5 tahun, serta pertumbuhan ROE dan ROA selama 5 tahun.

Kemudian aspek valuasi diberi bobot 20% dan menggunakan 2 indikator penilaian yakni Price to Earning Ratio atau rasio yang membandingkan antara harga saham dengan laba per saham dari setiap saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: