6 Kriteria Memilih Pemimpin Menurut Penjelasan Hadis

6 Kriteria Memilih Pemimpin Menurut Penjelasan Hadis

Kriteria memilih pemimpin dalam Islam menurut Hadits sesuai tuntunan Rasulullah SAW. ILUSTRASI/FREEPIK--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Berikut ini merupakan 6 (enam) kriteria memilih pemimpin di suatu negeri menurut tuntunan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam sunnahnya yakni al hadis.

Sebagai umat Islam, kita harus mengikuti ajaran Rasulullah dalam memilih pemimpin yang akan membawa rakyatnya untuk tetap berada di jalan Allah.

Termasuk juga dalam memilih pemimpin, apalagi Masyarakat Indonesia saat ini sedang menggelar pesta rakyat dalam pemilu 2024.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 59, yang artinya:

BACA JUGA:Tanda-Tanda Akhir Zaman Menjelang Kiamat, Munculnya Pemimpin yang Zalim

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia an di akhirat),” (QS An-Nisaa’ :59).

Selanjutnya berkaitan dengan kriteria memilih pemimpin sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam, sebagaimana dijelaskan dalam hadits adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin yang faham terhadap kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya

“Barangsiapa memilih pemimpin padahal ia tahu ada orang lain yang lebih pantas untuk dijadikan pemimpin. Dan lebih faham terhadap kitab Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan semua orang yang beriman,” (HR At-Thabrani).

BACA JUGA:Referensi Android Murah HP 1 Jutaan Lewat ltel P55 5G, Cek Fiturnya

2. Amanah

“Tidaklah seorang hamba dibebani Amanah oleh Allah untuk memimpin rakyat lalu mati dalam keadaan berkhianat kepada rakyatnya, melainkan Allah akan mengharamkan surga baginya,” (HR Bukhari).

3. Tidak Haus Jabatan

“Demi Allah, sesungguhnya kami tidak menyerahkan pekerjaan (jabatan) ini kepada orang yang memintanya atau orang yang berambisi mengejarnya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: