Promosi Pembuatan SIM Palsu di Sosial Media Facebook, Polresta Amankan 4 Pelaku, Berikut Peran Pelaku

Promosi Pembuatan SIM Palsu di Sosial Media Facebook, Polresta Amankan 4 Pelaku, Berikut Peran Pelaku

Suasana ekspos pengungkapan kasus Polresta Bandar Lampung tentang Empat Pria diduga sebagai Sindikat Pemalsu Surat Izin Mengemudi (SIM). Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Empat Pria diduga sebagai Sindikat Pemalsu Surat Izin Mengemudi (SIM) diamankan Polresta Bandar Lampung.

Para Pelaku yakni Firman Parado (27), Doni Pasaribu (30), Muhammad Arif (26), dan Abdullah Azam (23).

Mereka diringkus personel gabungan Sat Intelkam dan Sat Reskrim Polresta Bandar Lampung di sejumlah tempat berbeda. 

BACA JUGA:Anniversary ke-40, Chandra Buat Gebrakan Baru

Kanit Tipiter Satreskrim Polresta Bandar Lampung, Ipda Rahmat, menyampaikan, penangkapan para pelaku berawal dari adanya informasi masyarakat terkait praktik peredaran dan pembuatan dokumen Palsu SIM.

"Atas Informasi itu, petugas melakukan serangkaian penyelidikan dan melakukan undercover buy guna memancing pelaku," ucap Ipda Rahmat pada Senin sore, 18 Maret 2024.

Petugas pun mengamankan, Pelaku Firman Parado di samping Masjid Al Hikmah, Jalan Pagar Alam, Kedaton, Bandar Lampung pada Jumat, 1 Maret 2024.

BACA JUGA:Wow! Bupati Pesawaran Lampung Dendi Ramadhona dan Istri 'Jalan-jalan' ke Rusia

Kemudian, melakukan pengembangan dan menangkap pelaku Doni Pasaribu di sebuah barber shop di Jalan Gajah Mada, Tanjung Karang Timur.

Setelah itu, Pada Sabtu (2/3), petugas kembali mengamankan Muhammad Arif dan Abdullah Azam di sebuah gerai percetakan di Tanjung Karang.

Adapun peran para pelaku yakni Firman berperan memposting atau mempromosikan atau mempromosikan pembuatan SIM Palsu di Sosial Media Facebook.

Muhammad Arif dan Abdullah Zam berperan sebagai mencetak SIM dan Pelaku Doni Pasaribu berperan sebagai mengedit pesanan Pembuatan SIM sebelum dicetak.

BACA JUGA:Mulai 5 April 2024 Polda Lampung Akan Batasi Kendaraan Besar Melintas di Pelabuhan Bakauheni

"Para Pelaku ini sudah menjalankan aksinya sejak tahun 2022 dan sudah puluhan SIM yang terjual," ucap Ipda Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: