Nah Lho, Operasional PT San Xiong Steel Indonesia Terancam Dihentikan Sementara

Nah Lho, Operasional PT San Xiong Steel Indonesia Terancam Dihentikan Sementara

Pekerja yang tergabung tergabung dalam Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia (FPSBI) menyampaikan beberapa tuntutan dalam unjuk rasanya di Disnaker Lampung.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Ratusan buruh PT San Xiong Steel Indonesia Kabupaten Lampung Selatan menggelar unjuk rasa, pada Senin 13 Mei 2024 di kantor Disnaker Lampung.

Unjuk rasa yang dilakukan ini menindaklanjuti kecelakaan kerja ledakan tungku di perusahaan tersebut yang mengakibatkan tiga pekerja mengalami luka bakar serius, pada 8 Mei 2024 lalu.

Pekerja yang tergabung tergabung dalam Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia (FPSBI) menyampaikan beberapa tuntutan dalam unjuk rasanya.

Ketua DPP FPSBI Yohanes Joko Purwanto mengatakan, ada sekitar tiga tuntutan terhadap Disnaker Lampung yang disampaikan para peserta aksi FPSBI-KSN.

BACA JUGA:93,03 Persen Pendapatan Lampung Barat Bergantung Dana Transfer, PAD Hanya 6,97 Persen

Pertama, mendesak Disnaker Lampung mengeluarkan rekomendasi PT San Xiong Steel Indonesia tidak layak K3. 

Kedua, mendorong segera merealisasikan perbaikan sistem K3 di PT San Xiong Steel. Ketiga, memberikan jaminan hak korban kecelakaan kerja. 

Joko --sapaan akrabnya-- menyampaikan bahwa meski dalam pemeriksaan oleh pihak kepolisian dan pengawasan tenagakerja Disnaker Lampung, produksi di PT San Xiong Steel Indonesia tetap berjalan.

"Kalau kawan-kawan (buruh, red) tetap harus bekerja dan belum ada perbaikan, siapa yang berani menjamin kalau terjadi ledakan lagi. Kalau terjadi ledakan selamat tidak? Ini tidak ada yang bisa jamin," ujar Joko, Senin 13 Mei 2024.

BACA JUGA:Segera Diisi! Posisi 7 Kepala OPD di Pemkab Tanggamus Lampung

Menurut Joko, banyak permasalahan yang terjadi di PT San Xiong Steel Indonesia, selain sistem produksi yang tidak safety, K3 salah, dan pengupahan yang tidak sesuai.

"Contohnya saja aquades yang bisa digunakan untuk membersihkan luka saja tidak ada di sana. Padahal sudah produksi belasan tahun," ucapnya.

Pada pertemuan hari ini antara perwakilan aksi dan pihak Disnaker disepakati bahwa Disnaker akan merekomendasikan penutupan sementara PT San Xiong Steel Indonesia.

"Hari ini pengawas dari Disnaker lagi ke PT San Xiong Steel Indonesia. Nunggu hasil turun lapangan kata mereka untuk dasar mengeluarkan rekomendasinya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: