Universitas Teknokrat Indonesia Fasilitasi Penerapan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau
Foto dok Universitas Teknokrat Indonesia.--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Universitas Teknokrat Indonesia hari ini menjadi tuan rumah atau memfasilitasi penerapan program rekognisi pembelajaran lampau (RPL) antara perguruan tinggi dan lembaga kursus dan pelatihan (LKP), Rabu, 5 Juni 2024.
Acara diadakan di Auditorium kampus setempat dan dihadiri Rektor Dr. HM Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A.
Juga hadir dan memberikan materi Ketua Tim Kerja Pembelajaran dan Kemahasiswaan LLDikti Wilayah II Marcelay, M.A. mewakili Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II Prof Dr Iskhaq Iskandar M.Sc.
Turut hadir sekaligus memberikan materi: Direktur Kursus dan Pelatihan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek yang disampaikan analis kelembagaan Ine Rosalina M.Si.
BACA JUGA:Gegara Listrik Padam, ASN Pemkot Bandar Lampung Banyak yang Pulang Saat Jam Kantor
Adapun peserta untuk fasilitasi LKP dan PTS adalah dari LKP antara lain LKP LPBM Teknokrat, Itech Metro, ISQ Balam, LKP Binajaya, LKP Bina Dharma Pringsewu, LKP Ar Ridho, LKP Al Azka, dan LKP Voyager Internasional School.
Untuk peserta LKP fasilitasi dengan Dikti adalah House of Learning, Albar College, Smart Plus, Brain Communication, LKP Gama Komputer, LKP Al Mukhlis, LKP ABA Education Course, dan LKP Media Wiyata.
Dalam sambutannya, Rektor mengucapkan terima kasih atas kehormatan menjadi tuan rumah. Ia senang karena peserta dari LKP.
Nasrullah sekilas menceritakan awal mula kampus Teknokrat juga awalnya dari sebuah lembaga kursus.
BACA JUGA:Dampak Listrik Padam, Operasional SPBU Terganggu Usai Genset Rusak Gegara Overwork
Karena terus berkembang dan mengikuti perkembangan zaman, Teknokrat maju menjadi sebuah perguruan tinggi swasta bonafide di Lampung dan skop nasional.
"Rekognisi pembelajaran lampau atau bahasa mudahnya konversi, sebetulnya sudah sejak dahulu. RPL ini membantu mereka yang sudah mahir dalam kompetensi tertentu di lembaga kursus untuk mendapatkan nilai ketika mereka masuk perguruan tinggi," katanya.
Nasrullah menceritakan saat dirinya kuliah di Amerika Serikat, ada beberapa mata kuliah yang tidak mesti diambil karena ia sudah kompeten dengan hal itu.
Misalnya pembelajaran komputer. Karena sudah mahir, saat berpindah kampus, tidak mesti mengulang dan lulus karena sudah dinilai kompeten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: