Stabek 8: Peningkatan Investasi dan Kemiskinan Strategis Untuk Dukung Indonesia Emas 2024
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) gelar seminar nasional teknologi, akutansi, bisnis, ekonomi, dan komunitas (Stabek 8).---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
Dengan partisipan dari berbagai perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta sebanyak 30 kampus dari berbagai provinsi, dan dengan jumlah presenter sebanyak 142 orang, baik online maupun offline.
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Makan Beragam Menu Mie Mulai Rp5 Ribuan, Cek Lokasi Mie Goceng Lampung
"Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh narasumber STABEK 8 yang berkenan berbagi ilmu ke kita semua, saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan mitra kami," ucapnya.
Sementara Rektor Unila yang diwakili Dr. Anna Gustina Zainal Wakil Rektor III Unila membuka Stabek 8 mengatakan, Indonesia Emas 2045 adalah visi besar untuk merayakan 100 tahun kemerdekaan Indonesia dengan menjadi negara maju yang berdaya saing tinggi, berkeadilan sosial, dan berwawasan global.
Untuk mewujudkan visi ini, peningkatan investasi dan pembentukan kemitraan strategis adalah komponen kunci yang tidak bisa diabaikan.
Investasi adalah mesin penggerak utama ekonomi. Dengan adanya investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, semuanya dapat meningkatkan kapasitas produksi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong inovasi.
"Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui reformasi regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan pembangunan infrastruktur," ujarnya.
Selain itu, kata Anna Gustina Zainal, kemitraan strategis adalah sinergi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
Kemitraan ini memungkinkan berbagai pihak untuk saling melengkapi dan memperkuat, sehingga hasil yang dicapai menjadi lebih optimal.
Sejalan dengan hal tersebut, Unila terus berusaha menjadi aktor penting dalam penciptaan ruang diskusi isu-isu aktual yang menaungi akademisi, aktor pembangunan, ahli hingga pemerintah pusat dan daerah agar tercipta suatu harmonisasi guna mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
Melalui tema yang dipilih pada seminar ini sebagai bagian dalam mengindetifikasi isu-isu terkini sekaligus memberikan sumbangsih pemikiran dan berbagi pengalaman yang harapannya bisa menjadi masukan/input bagi pemerintah dan menjadi best-practice bagi dunia usaha/industri dan universitas.
Secara khusus, dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan acara ini terutama FEB Unila dan segenap tim yang bertugas.
"Terima kasih juga kepada para sponsor yang memberikan apresiasi guna mendukung acara ini secara kontinyu dan masif," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: