Dukungan Silang, Ketika Loyalitas Partai tak Lagi Absolut

Dukungan Silang, Ketika Loyalitas Partai tak Lagi Absolut

Hasil survei Disway Research and Development dan Departemen Riset, Litbang Radar Lampung Media Grup terkait dukungan calon gubernur. ILUSTRASI/FOTO FREEPIK--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Fenomena "dukungan silang" di politik Lampung mengungkapkan tren menarik.

Di mana, loyalitas partai tidak lagi menjadi faktor tunggal dalam menentukan pilihan pemilih. 

Survei Litbang RLMG dalam Pilgub Lampung 2024 terungkap, ketua partai telah mendapatkan dukungan signifikan dari pemilih dan loyalis partai-partai lain yang menciptakan aliansi tidak terduga.

Contohnya, Ketua DPW Partai Nasdem Lampung Herman HN. tidak hanya mengandalkan dukungan dari partai dengan persentase 58,95 persen, tetapi juga berhasil menarik dukungan dari pemilih PAN (55,00 persen) dan PKS (40,30 persen). 

Ini menunjukkan bagaimana seorang kandidat dapat melampaui batasan partai untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas.

Fenomena ini juga terlihat pada Ketua DPD Gerindra Lampung Rahmat Mirzani Djausal.

Selain dukungan Partai Gerindra, RMD juga meraih dukungan dari pemilih Partai Demokrat (39,02 persen) dan PKB (30,83 persen).

Ini menunjukkan dinamika koalisi yang melampaui loyalitas partai.

Dukungan silang ini mencerminkan pergeseran dalam pola pemilihan.

Kriteria seperti kapabilitas dan visi calon lebih diutamakan daripada sekadar afiliasi partai. 

Hal ini menandakan bahwa pemilih kini semakin cerdas dan strategis dalam menentukan pilihan mereka berdasarkan pada kualitas calon dan program yang ditawarkan. Bukan hanya pada nama besar partai.

Peta dukungan untuk bakal calon gubernur Lampung menunjukkan bahwa pemilih di provinsi ini memiliki preferensi yang beragam berdasarkan partai politik yang mereka percayai. 

Semuanya mencerminkan dinamika yang kompleks di panggung politik Lampung. 

Herman HN:  Didukung Pemilih PAN dan PKS  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: