Dua Periode Kepemimpinan Jokowi, HK Selesaikan Pembangunan Ribuan Km Ruas Jalan Tol

Dua Periode Kepemimpinan Jokowi, HK Selesaikan Pembangunan Ribuan Km Ruas Jalan Tol

--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), PT Hutama Karya (Persero) membangun ribuan kilometer tol yang telah memberikan dampak positif bagi konektivitas.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menuturkan, pencapaian ini tak lepas dari dukungan dan kepercayaan besar Pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi kepada Hutama Karya dalam percepatan pembangunan JTTS.

“Kami berterima kasih atas komitmen Presiden yang telah mempercepat penyelesaian JTTS,” ujar Adjib.

Dalam kurun waktu satu dekade, Hutama Karya dalam tahap penyelesaian kurang lebih 1.235 km dari 2.845 kilometer JTTS atau hampir 50%.

BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Lampung Bertemu Pjs Wali Kota Bandar Lampung, Ini yang Dibahas

Ruas-ruas tol strategis yang sudah beroperasi, di antaranya Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Palembang – Indralaya, Pekanbaru – Dumai, hingga Indrapura – Kisaran yang kini telah dilintasi oleh jutaan kendaraan.

Keberadaan JTTS telah membawa dampak nyata dalam meningkatkan mobilitas masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumatra. 

"Para pengguna jalan tol kini menikmati perjalanan yang lebih cepat dan efisien, yang mempercepat distribusi barang dan jasa di wilayah tersebut," katanya, Selasa, 15 Oktober 2024.

Saat ini, Hutama Karya juga telah melanjutkan pengembangan JTTS Tahap II yang akan menghubungkan Palembang hingga Jambi.

BACA JUGA:14 Pelaku Diamankan, Ditpolairud Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 149 Ribu Benih Lobster

Proyek ini bertujuan untuk memperkuat jaringan jalan bebas hambatan yang akan semakin mempermudah konektivitas antar provinsi dan menggerakkan perekonomian lokal.

Pembangunan JTTS dimulai sejak tahun 2015, ketika Hutama Karya menerima mandat untuk mengembangkan ruas-ruas tol di Sumatera.

Pemerintah memberikan dukungan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), yang sejak saat itu telah mencapai Rp131,146 triliun.

PMN ini digunakan untuk pembiayaan konstruksi, serta pembebasan lahan yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan JTTS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: