Litbang RLMG: Fauzi-Laras Unggul di Pilkada Pringsewu, Disusul Riyanto-Umi
--
Populasi pemilih adalah mereka yang memenuhi syarat, termasuk warga berusia minimal 17 tahun atau yang sudah menikah, serta bukan anggota TNI atau POLRI.
Ia juga menjelaskan bahwa setiap calon memiliki basis dukungan yang berbeda di sembilan kecamatan yang ada di daerah Seribu Bambu.
"Sebaran peta dukungan bagi pasangan Fauzi dan Laras mendapatkan dukungan di enam kecamatan. Ini menunjukkan kekuatan dan keberhasilan kampanye yang telah dilakukan, serta penerimaan positif dari masyarakat terhadap visi dan misi yang diusung," paparnya.
Di sisi lain, pasangan Adi Erlansyah dan Hisbullah Huda hanya berhasil menguasai satu kecamatan.
Sedangkan Riyanto Pamungkas dan Umi Laila, meskipun unggul di dua kecamatan, masih belum mampu menyaingi tingkat keterpilihan pasangan nomor urut 1.
"Pasangan Ririn Kuswantari dan Wiriawan Sada Melindra, yang diusung oleh Golkar, Nasdem, PSI, Perindo, dan PPP, memiliki sebaran dukungan yang merata di sembilan kecamatan, meskipun angka elektabilitas mereka tergolong rendah," tambahnya.
Hal ini mencerminkan tantangan berat yang harus dihadapi oleh masing-masing pasangan dalam meraih hati pemilih.
Survei Litbang RLMG ini juga membuktikan bahwa dinamika politik bergerak cepat.
Sebab, pada survei Litbang RLMG sebelumnya yang dilakukan pada periode Juli-Agustus 2024, menunjukkan Adi Erlansyah memimpin dengan dukungan 24,14%, diikuti Fauzi dengan 19,23%, Ririn Kuswantari dengan 15,38%.
Dalam konstelasi politik yang terus berkembang, jelas terlihat bahwa Fauzi dan Laras Tri Handayani memiliki posisi yang kuat untuk melenggang menuju kursi bupati.
Sebagai salah satu pasangan calon yang paling diperhitungkan, mereka memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan dalam Pilkada Pringsewu.
Dengan pendekatan yang tepat dan pemanfaatan data survei ini untuk memahami dinamika pemilih, pasangan ini berpotensi untuk tidak hanya memenangkan hati pemilih, tetapi juga menciptakan perubahan yang signifikan bagi masyarakat Pringsewu.
Meskipun posisi mereka aman, penting bagi Fauzi dan Laras untuk tetap aktif dalam menjangkau swing voters. Dengan pendekatan yang tepat, mereka bisa memperkuat dukungan dan mungkin bahkan menambah suara dari kelompok ini.
Setiap calon akan menghadapi risiko isu negatif atau kontroversi yang bisa merugikan citra mereka di mata pemilih.
Sebagai calon dengan elektabilitas tinggi, ada ekspektasi besar dari publik. Jika mereka tidak memenuhi harapan, ini bisa berbalik menjadi tantangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: