Ipda Ferren Azizah, Sosok Polwan Cantik yang Sebut Valyano Siswa SPN Polda Jabar Alami NPD

Ipda Ferren Azizah, Sosok Polwan Cantik yang Sebut Valyano Siswa SPN Polda Jabar Alami NPD

Ipda Ferren Azzahra Putri dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI bersama SPN Polda Jawa Barat. FOTO TANGKAPAN LAYAR/YOUTUBE TVR PARLEMEN--

BACA JUGA:Masuk Daftar Mutasi TNI Januari 2025, Posisi Tiga Danlanud Bergeser

“Merasa memiliki hak lebih. Kami dapat data dari SPN yang bersangkutan itu tidak ingin dirawat di rumah sakit Polri saat infaksi gigi, dan ingin dirawat di Siloam dan mendapatkan fasilitas terbaik,”ujar Ipda Ferren.

“Mohon ijin, untuk siswa peraturannya sebaiknya itu harus sesuai dengan peraturan yang SPN keluarkan. Namun yang bersangkutan ingin mendapatkan fasilitas lebih,”lanjut Ferren.

Lebih lanjut, polwan cantik itu mengungkapkan bahwa Valyano melakukan eksploitasi interpersonal. 

Di mana pemuda itu pernah menyuruh siswa SPN yang lain memukulkan lidi ke punggungnya dengan tujuan tertentu.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pemprov Lampung Bersiap Tertibkan Lahan Sabah Balau dan Sukarame Baru

BACA JUGA:Tok, Penertiban Aset Lahan Pemprov di Sabah Balau dan Sukarame Baru Dilakukan Rabu

“Dengan maksud seolah dipukuli pengasuk karena dilakukan pemeriksaan tidak terbukti adanya pemukulan dan penculikan tersebut. Propam kami sudah melaksanakan pemeriksaan,”beber Ferren.

“Lalu yang ketiga memiliki perilaku atau sikap yang arogan dan angkuh,”lanjut Ipda Ferren

Pernyataan yang dijelaskan oleh Ipda Ferren seketika langsung dihentikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.

Menurutnya apa yang disampaikan oleh Ipda Ferren bukan merupakan fakta dari cerita yang sebenarnya terjadi namun sudah bercampur dengan luapan kebencian.

BACA JUGA:Ratusan Siswa di Dua SMA Gagal Ikut SNBP 2025, Begini Respon Cepat Disdikbud Provinsi Lampung

BACA JUGA:Dua Sekolah di Lampung Gagal Finalisasi PDSS untuk SNBP 2025, Berikut Penjelasan Ketua MKKS SMA Lampung

“Ini sudah meluapkan kebencian, ini nggak baik, nggak boleh, ini nggak bisa. Ini bukan faktual dari cerita yang terjadi, ini hanya kebencian. Masa menuduh si ini nggak bener si itu nggak bener. Pertanyaan saya, apa ibu bener? Belum tentu,”kata Sahroni. 

“Jangan melakukan laporan ini atas kebencian, analisa ini analisa itu. Ibu melaporkan ini anak ngga bener berarti totalitas. Hanya kebencian yang ibu laporkan itu,”imbuh Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: