Dua Sekolah di Lampung Gagal Finalisasi PDSS untuk SNBP 2025, Berikut Penjelasan Ketua MKKS SMA Lampung

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Provinsi Lampung sekaligus Kepala SMAN 2 Bandar Lampung, Hendra Putra. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Dua Sekolah di Lampung dikabarkan gagal finalisasi PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) untuk Proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.
Dua sekolah tersebut adalah SMA Negeri 1 Pelita Bangsa (Kota Bandar Lampung), dan SMA Negeri 1 Sumberejo (Tanggamus), belum menyelesaikan finalisasi pangkat data sekolah dan siswa (PDSS) dari 6 sampai 31 Januari 2025.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Provinsi Lampung, Hendra Putra, membenarkan bahwa Dua sekolah di Lampung gagal Finalisasi PDSs untuk SNBP tahun 2025.
Meskipun jadwal SNBP telah disampaikan secara rinci, oleh perguruan tinggi jauh - jauh hari, masih ada sekolah yang terlambat dalam memenuhi kewajiban administratif.
BACA JUGA:Unila siapkan 10 ribuan kuota Mahasiswa Baru, 28,68 Persen Untuk Kuota SNBP
BACA JUGA:Siswa SMA Ingin Berpeluang Lolos SNBP Itera? Tingkatkan Nilai Mata Pelajaran Ini
"Sekolah ini kan sangat banyak, dan suasananya juga bermacam - macam. Ada yang sangat siap, ada yang biasa - biasa saja, dan lainnya,"jelas Hendra pada Senin, 10 Februari 2025.
Dari data yang kami dilaporkan ke pihaknya, sambung Hendra, dua sekolah di Lampung gagal Finalisasi PDSS untuk SNBP Tahun 2025, ini adalah SMA Negeri 1 Sumberejo memiliki kurang lebih seratus pelajar yang seharusnya mengikuti SNBP.
Lalu, SMA Pelita Bangsa di Bandar Lampung yang melaporkan bahwa memiliki delapan siswa yang seharusnya mengikuti SNBP.
Lebih lanjut, Hendra, menyampaikan, SMA Pelita Bangsa tidak terlalu mempersoalkan keterlambatan ini karena mayoritas siswanya cenderung memilih kuliah di kampus swasta.
BACA JUGA:Terbaru! Pengisian PDSS Jalur SNBP Diperpanjang Sampai 22 Februari 2023
BACA JUGA:Sekolah Diminta Segera Isi data Siswa untuk PDSS
"Kami menilai situasi di SMA Negeri 1 Sumberrejo dinilai agak serius, sudah melaporkan bahwa ada persoalan tersebut. Kami sudah mengambil langkah langkah cepat dengan mengarahkan kepala sekolah ke Universitas Lampung (Unila) untuk berkoordinasi dengan panitia lokal. Namun pantai loka menyatakan tidak bisa memberikan solusi karena terikat dengan kebijakan panitia pusat,"sebut Hendra.
Hendra, juga menyampaikan, setelah upaya koordinasi dengan panitia lokal tidak membuahkan hasil, pihak SMA Negeri 1 Sumberejo disarankan untuk langsung menghubungi panitia pusat di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: