disway awards

Unila Perkuat Langkah Menuju World Class University Lewat Kolaborasi Strategis dengan Australia

Unila Perkuat Langkah Menuju World Class University Lewat Kolaborasi Strategis dengan Australia

Suasana Webinar bertajuk “Peluang Kolaborasi Indonesia dan Australia” sebagai langkah strategis dalam memperkuat kerja sama perguruan tinggi. Foto Unila--

BACA JUGA:Sikapi Tranformasi Pembelajaran Berbasis AI, Ini Tanggapan Pengamat Pendidikan Unila Prof Undang

Kerja sama tersebut meliputi Memorandum of Understanding (MoU), Memorandum of Agreement (MoA), dan Implementation Agreement (IA).

Bentuk kolaborasi pendidikan mencakup berbagai skema, antara lain double degree, joint degree, sister school, student mobility, staff exchange, dan Collaborative Online International Learning (COIL).

Peluang kerja sama juga terbuka di bidang penelitian dan inovasi melalui dukungan pendanaan dari berbagai lembaga seperti DFAT, KONEKSI, BRIN, dan Australia–Indonesia Institute.

Bidang riset prioritas meliputi energi terbarukan, pangan, air, dan pendidikan.

BACA JUGA:Pastikan Dampak Nyata, LPPM Unila Lakukan Monev Internal Program PkM di BUMK Jaya Lestari

Di sektor kebudayaan, kolaborasi diwujudkan melalui pertunjukan budaya, diplomasi bahasa, serta program Indonesian Goes to School yang mengintegrasikan Bahasa Indonesia dalam pembelajaran di sekolah-sekolah Australia.

Dari sisi pengembangan sumber daya manusia, berbagai program beasiswa menjadi pendorong utama memperkuat hubungan akademik kedua negara.

Program Australia Awards dan LPDP–Australia Awards Bundling Program menjadi skema utama bagi mahasiswa dan profesional Indonesia untuk melanjutkan studi di universitas terkemuka di Australia.

Selain itu, terdapat pula Beasiswa Indonesia Bangkit, Beasiswa Garuda, serta berbagai program beasiswa daerah dan kementerian yang mendukung partisipasi pendidikan lintas negara.

BACA JUGA:AHY Ajak Mahasiswa Unila Bangun Kepemimpinan Kolaboratif dan Inovatif Diawali Dari Kedisplinan Diri

Melalui inisiatif ini, KBRI Canberra turut mendorong terbentuknya center of excellence serta konsorsium pendidikan.

Salah satunya, Australia–Indonesia Teacher Education Consortium untuk memperkuat kapasitas guru dan riset pendidikan.

Program pengabdian masyarakat internasional serta visiting lecture yang dilakukan dosen-dosen Indonesia di Australia juga menjadi bagian penting dari diplomasi pendidikan yang berdampak langsung.

“Kolaborasi ini bukan sekadar pertukaran akademik, tetapi juga jembatan budaya dan persahabatan antarbangsa,” ujar Prof. Yuli Rahmawati.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait