disway awards

Teknokrat Hadirkan Tim Penerjemah Setneg, Mahasiswa Belajar Langsung Teknik Alih Bahasa Dokumen Kenegaraan

Teknokrat Hadirkan Tim Penerjemah Setneg, Mahasiswa Belajar Langsung Teknik Alih Bahasa Dokumen Kenegaraan

Foto dok Universitas Teknokrat Indonesia.--

RADARLAMPUNG.CO.ID- Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan (FSIP) Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) menggelar Live Talkshow bertema “Mengenal Penerjemahan Dokumen Kenegaraan”,belum lama ini.

Acara ini menjadi ruang belajar langsung bagi mahasiswa mengenai bagaimana naskah–naskah resmi negara diterjemahkan dan diinterpretasikan dengan standar protokol pemerintahan.

Dalam kegiatan yang berlangsung di lingkungan kampus tersebut, tiga narasumber dari Tim Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Kementerian Sekretariat Negara RI, hadir membagikan pengalaman mereka. 

Ketiganya adalah Lulu Wuliarti, S.S., M.A., Anindya Putri Novitasari, S.IP., dan Ayodya Btari Edelweys, A.Md.A.P.S. Ketiganya dikenal sebagai bagian dari tim yang menangani berbagai dokumen penting kenegaraan, mulai dari surat–menyurat diplomatik hingga pidato resmi Presiden.

Kedatangan tim Setneg disambut langsung oleh Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM. 

Dirinya menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa, tetapi juga mempertemukan akademisi dengan praktisi yang selama ini bekerja di garda depan pelayanan dokumen negara.

“Ini momen yang sangat baik. Mahasiswa bisa mendapatkan gambaran konkret bagaimana proses penerjemahan dilakukan pada level pemerintahan. Semoga kerja sama ini bisa terus berkembang,” ujar Mahathir dalam sambutannya.

Acara berlangsung khidmat dengan kehadiran sejumlah pimpinan kampus, di antaranya Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Umum Dr. Sampurna Dadi Riskiono, M.Eng., Dekan FSIP Dr. Heri Kuswoyo, M.Hum., Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. E. Ngestirosa EWK, M.A., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. M. Yuseano Kardiansyah, M.A., serta para kaprodi dan dosen dari lingkungan FSIP UTI.

Kehadiran para pimpinan memperlihatkan dukungan penuh universitas terhadap penguatan kompetensi mahasiswa di bidang bahasa, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan dunia kerja.

Tak kurang dari 100 mahasiswa Program Studi Sastra Inggris dan Pendidikan Bahasa Inggris dari angkatan 2025, 2024, dan 2023 memenuhi ruangan.

 Mereka mengikuti materi yang dibawakan secara santai namun informatif, mulai dari penjelasan tugas penerjemah dokumen negara, prosedur penjurubahasaan dalam acara resmi kenegaraan, hingga etika komunikasi diplomatik.

Para narasumber juga memaparkan tahapan teknis yang selama ini jarang diketahui publik, misalnya alur persetujuan dokumen, penggunaan istilah baku yang harus mengikuti standar Sekretariat Negara, serta situasi–situasi yang kerap terjadi saat interpreting dalam pertemuan tingkat tinggi.

Sesi semakin menarik ketika mahasiswa diberi kesempatan mencoba praktik penerjemahan surat dan artikel berita kenegaraan. Mahasiswa diminta menerjemahkan langsung contoh naskah yang biasa digunakan dalam administrasi pemerintahan. 

Banyak dari mereka tampak antusias, bahkan beberapa mengajukan pertanyaan mengenai peluang karier dan magang di instansi tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait