disway awards

Pemerintah Pasrah Menunggu Dana, Warga Gerak Menyusun Batang Kelapa

Pemerintah Pasrah Menunggu Dana, Warga Gerak Menyusun Batang Kelapa

Warga Kampung Banjar Sakti terpaksa menggunakan bahan seadanya untuk memperbaiki jembatan penghubung di kampungnya.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Amir tidak ingin sebatas menunggu bantuan. Ia juga tidak sedang berharap banyak. Ia hanya tidak mau kampungnya terputus.

Jadi ia ambil gergaji. Potong batang kelapa. Susun kayu. Lalu, bergerak bersama beberapa tetangganya, memperbaiki jembatan.

Sudah tiga kali mereka lakukan itu. "Kalau nunggu pemerintah, mungkin sudah setahun kami tidak bisa lewat," ucapnya datar, tapi nadanya seperti menampar.

Jalan poros Kampung Banjar Sakti , Way Kanan, itu rusak parah. Sejak lama. Meski warga sudah menyuarakannya. Lewat Musrenbang. Lewat DPRD. Lewat siapa saja yang mereka anggap dapat menyambungkan suara mereka ke atas.

BACA JUGA:Pekan Asi Sedunia (PAS), RSU Belleza Kedaton: Pentingnya ASI Untuk Tumbuh Kembang Anak

Tapi suara itu layaknya tenggelam di dalam lubang jalan yang sama: gelap dan sunyi.

Yang amat parah terletak di bagian jembatan penghubung Banjar Sakti dan Banjar Ratu.

Letaknya di atas jurang. Amblas. Lebar tersisa satu meter. Roda empat? Tidak mungkin lewat.

Pengendara sepeda motor pun harus ekstra pelan-pelan, sembari menahan napas.

BACA JUGA:KBIHU Surya Arafah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bandar Lampung Resmi Diluncurkan

Tak urung jembatan mereka bangun sendiri. Pakai kayu. Pakai batang kelapa. Bukan lantaran kuat, tapi karena itu cara yang paling terjangkau.

Kalau tidak, anak-anak terancam tidak bisa sekolah. Petani tidak bisa membawa hasil panen. Sakit pun tak bisa dibawa ke puskesmas.

Dari pihak legislatif, H. Romli, anggota DPRD Way Kanan yang sudah lima periode, mengakui semua itu.

Ia bahkan mengaku sudah berkali-kali menyampaikan masalah tersebut di paripurna.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: