disway awards

Tegaskan Bahasa Daerah Bukan Sekadar Milik Satu Suku, FTBI Lampung 2025 Edukasi Anak SD dari Berbagai Daerah

Tegaskan Bahasa Daerah Bukan Sekadar Milik Satu Suku, FTBI Lampung 2025 Edukasi Anak SD dari Berbagai Daerah

FTBI Lampung 2025 tingkatkan kecintaan anak-anak terhadap bahasa daerah lewat lomba membaca aksara, puisi, dan menyanyi lagu tradisi.-Foto Dok. Balai Bahasa Provinsi Lampung-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Lampung 2025 menegaskan bahasa daerah bukan hanya milik satu suku, tetapi bisa dipelajari dan dicintai anak-anak dari berbagai latar belakang.

Puluhan pelajar sekolah dasar dari seluruh Lampung mengikuti kegiatan yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Lampung, menampilkan antusiasme tinggi dalam membaca aksara Lampung, puisi tradisi, dan menyanyi lagu daerah.

Salah satu peserta, Azzam, siswa kelas 4 SD Gunung Sakti Menggala, Tulang Bawang, berhasil meraih Juara 1 dalam cabang Membaca Puisi Tradisi.

Ia mengaku bangga bisa membawa nama sekolah dan daerahnya ke tingkat provinsi. “Senang banget, latihan empat hari terus-terusan. Paling susah di bagian bait dan isi puisinya,” ujarnya.

BACA JUGA:Kopi Lampung Kian Mendunia, Siswa SMK Ikuti Edukasi Penyeduhan di Taman Budaya Guna Kenali Cita Rasa Lokal

Menariknya, FTBI juga diikuti oleh peserta yang bukan keturunan Lampung.

Dedi dari SDN 2 Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, dan Azka dari SDN 1 Sumber Makmur, Kecamatan Banjar Margo, berhasil menorehkan prestasi di cabang Membaca Aksara Lampung masing-masing sebagai Juara Harapan 2 dan Harapan 3.

“Bangga banget, kaget pas diumumin menang,” kata Dedi. “Aku latihan tiap hari waktu udah deket lomba,” tambah Azka.

Selain prestasi, pengalaman mengikuti lomba tingkat provinsi meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta.

BACA JUGA:Prihatin Gen Z Aktif di Gadget tapi 'Bisu' dalam Interaksi Sosial, Pameran TRANSFORM Ungkap Ekspresi Seniman

Sejak registrasi, mereka menginap di asrama Balai Bahasa hingga malam pengumuman pemenang.

“Seru banget, bisa ketemu teman dari sekolah lain dan ngerasain suasana lomba di provinsi,” ungkap Azzam, Dedi, dan Azka, dengan kompak.

Guru pendamping sekaligus Ketua KKG Kabupaten Tulang Bawang, Nida Putri, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja keras kolaborasi sekolah dan pemerintah daerah.

“Di Kabupaten Tulang Bawang, peserta melewati tiga tahapan seleksi: zona, kabupaten, hingga mewakili daerah di tingkat provinsi," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: