Tulis Surat Minta Maaf, Lalu Gantung Diri

Selasa 16-04-2019,16:38 WIB
Editor : Alam Islam

radarlampung.co.id – Selembar kertas dengan barisan kalimat menjadi peninggalan terakhir Idzkar Maualana (18). Warga RT.01, LK. 02, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhanratu, Bandarlampung itu ditemukan tewas, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (16/4). Ia tergantung di atap kamar dengan leher terjerat kain . Menurut Remi (33), bibi Idzkar,  peristiwa itu diketahui setelah sang nenek menjerit. Ia melihat Idzkar sudah tergantung. ”Rumah saya di seberang rel. Jadi dengar nenek teriak, tolongin si Idzkar. Waktu saya datang, badan Idzkar sudah di lantai. Jarik (kain, Red) sudah diputusin sama adiknya,” kata Remi saat ditemui Radarlampung.co.id, tidak jauh dari tempat kejadian. Menurut Remi, Idzkar yang sudah memiliki istri dan satu anak diketahui sedang mengalami permasalahan. ”Dia baru pulang dari rumah mertuanya di dekat Wisma Bandarlampung. Katanya mau minta maaf sama istrinya. Mereka habis bertengkar. Tapi nggak dimaafin,” sebut dia. Sebelum menggantung dirinya, Idzkar sempat menulis pesan terakhir di surat undangan pemilihan umum. Isinya permintaan maaf kepada keluarga dan istrinya. ”Di balik surat itu, ada tulisan pakai pensil. Isinya minta maaf sudah nyusahin orang tua, dia sayang sama keluarga. Kemudian mendoakan adik perempuannya agar sukses. Dia juga minta maaf sama istrinya dan bilang sebenarnya masih sayang,\" urai Remi. Rencananya, Idzkar akan dimakamkan begitu jenazahnya dibawa dari RSUDAM. \"Keluarga juga sudah ikhlas. Sore ini kita kuburkan,\" tandasnya. Sementara, Kapolsek Kedaton Kompol Abdul Mutolib belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi, nomor yang bersangkutan tidak menjawab dan  pesan aplikasi WhatsApp belum mendapat balasan. (mel/ais)    

Tags :
Kategori :

Terkait