Pasokan Air Waduk Way Rarem Disetop, Petani Tubaba Beralih ke Padi Gogo

Senin 13-05-2019,22:32 WIB
Editor : Widisandika

radarlampung.co.id-Target produksi padi dalam program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi Jagung Kedele (Upsus Pajale) Tahun 2019 di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) ditingkatkan. Dinas Pertanian (Distan) Tubaba tetap optimis target dapat tercapai meski sawah teknis irigasi tidak dapat ditanami di musim tanam kedua. Penyebabnya karena pasokan air Waduk Way Rarem ditutup dan dilakukan normalisasi waduk. Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Distan Tubaba, Yayit Zamhuri, SP, menyebutkan, target produksi padi tahun ini ditargetkan meningkat sebanyak 6 ribu ton dari pencapaian produksi tahun lalu. ”Tahun 2018 lalu, produksi Gabah Kering Panen (GKP) kita sebanyak 109 ribu ton. Sementara tahun ini, kita targetkan dapat mencapai 115 ribu ton,”ungkapnya, Senin (13/5). Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, Distan Tubaba akan fokus pada budidaya Padi Gogo, baik Gogo Sawah ataupun Gogo Rawa. Sebab menurutnya, dengan tidak adanya pasokan air dari Waduk Way Rarem mengharuskan petani beralih pada pola tanam padi lainnya. \"Pilihan utama adalah padi gogo, karena untuk kebutuhan air dalam budidaya padi gogo tidak bergantung pada pasokan air waduk, melainkan memanfaatkan potensi air yang ada, baik tadah hujan ataupun air di rawa-rawa,”terangnya. Diakuinya, dengan tidak adanya pasokan air dari Waduk Way Rarem menjadi hambatan sekaligus tantangan dalam meningkatkan produksi padi di Tubaba, sebab luas tanam padi menjadi berkurang. ”Luas sawah teknis irigasi kita sebanyak 8.100-an hektar dan yang tetap nekat gadu sudah ada 1.000-an hektar. Sedangkan potensi sawah tadah hujan di Tubaba ada sekitar 4.000-an hektar. Untuk itu, kita sudah mengarahkan petani agar memaksimalkan tanam padi gogo,”ujarnya. Terkait hal ini, lanjutnya, tidak hanya sebatas mengarahkan petani untuk tanam padi gogo, namun Distan Tubaba juga menyiapkan bantuan benih bagi para petani, yakni sebanyak 25 kilogram perhektar. Ada beberapa varietas benih yang dapat diajukan petani, diantaranya Situ Bagendit, Cilamaya Muncul, Inpago, dan Inpari.”Data yang masuk ke kami sudah ada sekitar 2.000-an hektar sawah yang diusulkan akan ditanami padi gogo, tersebar di seluruh kecamatan kecuali Way Kenanga. Bantuan benih sebagian sudah terealisasi, sedangkan yang belum masih dalam usulan ke provinsi,”bebernya. Pihaknya berharap, luas tanam padi gogo di Tubaba dapat maksimal untuk mencapai target produksi padi tersebut. Yayit menambahkan, luas tanam padi irigasi yang panen awal tahun ini ada sekitar 14 ribu hektar, dan untuk mencapai target produksi tahun ini luas tanam paling tidak 20 ribuan hektar. Sehingga, luas tanam padi gogo ini diharapkan bisa mencapai minimal 6 ribuan hektar agar target produksi tercapai.”Untuk itu, kita berharap dukungan dari berbagai pihak, terutama petani agar mendukung budidaya padi gogo dalam program Upsus Pajale tahun ini,”harapnya. (fei/rnn/wdi)

Tags :
Kategori :

Terkait