RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) telah mengintruksikan beberapa dinas yang tergabung dalam satgas pangan kabupaten untuk melihat kondisi harga kebutuhan pokok dipasaran.
Pasalnya, belakangan cendrungan mengalami peningkatan karena kebutuhan tinggi dan stok kurang. Hingga menyebabkan kenaikkan harga pangan disejumlah daerah.
Plt Assisten II Setdakab Lampura, Sofian ini tidak hanya terjadi di wilayah Kabupaten Lampura, melainkan juga didaerah lain di Indonesia.
Sebab, rantai pasokan sedang mengalami gangguan hingga menyebabkan ketersediaan di lapangan berkurang.
BACA JUGA:Anggaran Pilkada 2024 Bisa Efisiensi Rp692 Miliar, Begini Metodenya
"Itu tak hanya terjadi didaerah kita, namun merata di seluruh wilayah. Biasanya pada bulan - bulan ini, memang tanaman seperti cabe, rampai dan holtikultura lain sedang tidak ada. Jangan buahnya, tanaman saja biasa tak ada," kata mantan Kadis Pertanian Kabupaten Lampura itu.
Sehingga, lanjutnya, hal demikian lah yang menyebabkan pasokan kebutuhan bahan pokok berkurang dipasaran. Dan menyebabkan harga meningkat.
"Kenyataannya kan begitu dilapangan, jadi saya telah menugaskan kepada dinas perdagangan dan pertanian untuk turun langsung melihat kondisi. Sudah sempat kita koordinasi," terangnya.
Untuk melihat kondisi, dan memantau di lapangan. Hingga tak terjadi penimbunan, atau lainnya hingga menyebabkan tersendatnya arus bahan pokok kepasaran.
"Ini yang coba kita koordinasi, bersama satker terkait. Begitu pun dengan stake holder macam Bulog, bagaimana kedepan menanganinya. Apalagi ini mau memasuk lebaran Idul Adha, jangan sampai ada lonjakan dan kendala penyaluran," tegasnya.
"Bila perlu, ada operasi pasar jelang Idul Adha kita laksanakan. Bersama dengan stake holder terkait," pungkasnya.
Pantauan disejumlah pasar di Kabupaten Lampura, harga sejumlah kebutuhan pokok masih bertahan tinggi.
Hal demikian terjadi akibat pasokan kepada pedagang berkurang, seperti cabe merah besar Rp 80.000/kg, cabe rawit Rp 80.000/kg, bawang merah Rp 48.000/kg dan bawang putih Rp 28 ribu/kg.
BACA JUGA:Ada Apa? Lolos Seleksi CPNS Lampung Barat, Alumni IPB Tidak Ikut Dilantik