JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah bakalan mengucurkan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) Tunai tahun 2023.
Dari 10 BUMN yang dapatkan kucuran dana dari Negara, Hutama Karya Paling Besar Tembus Rp 30,561 triliun
Mohamad Hekal selaku Wakil Ketua Komisi VI Mohamad Hekal mengatakan dari 10 BUMN yang dapatkan kucuran dana dari Negara 2 diantaranya menerima PMN Non Tunai tahun 2023.
Sedangkan dari 10 BUMN yang dapatkan kucuran dana dari Negara tersebut, PT Hutama karya (Persero) sebesar Rp 30,561 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang terdiri atas konstruksi JTTS tahap I dan tahap II.
Sedangkan PT PLN (Persero) mendapatkan PMN sebesar Rp 10 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk sektor pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi termasuk didalamnya pelaksanaan program listrik desa dan pembangkit EBT.
Adapun BUMN lainya yang telah mendapatkan persetujuan menerima kucuran dana dari Negara pada 2023 antara lain PT LEN Industri berupa PMN tunai sebesar Rp 3 triliun.
Bantuan ini nantinya akan digunakan untuk untuk pembangunan fasilitas dan peningkatan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal, amunisi, medium tank, kendaraan tempur dan modernisasi senjata sebagai bagian dari pengembangan usaha.
Kemudian PMN untuk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food disetujui sebesar Rp 2 triliun yang akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha perusahaan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional
PMN sebesar Rp 9,5 triliun disetujui untuk PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/In Journey yang kan digunakan untuk penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan infrastruktur aviasi.
Selain itu dana ini juga akan digunakan untuk pembebasan lahan dan penyelesaian proyek kawasan KEK Mandalika. Ini penugasan dan pengembangan usaha.
PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)/IFG sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan mendapatkan PMN sebesar Rp 6 triliun.
Bantuan ini nantinya akan digunakan sebagai dukungan penugasan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijalankan oleh PT Jamkrindo dan PT Askrindo.
Sedangkan untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) disetujui PMN sebesar Rp 4,1 triliun yang akan dipergunakan untuk memenuhi setoran modal porsi Indonesia dalam penambahan pembiayaan proyek KCJB.
Untuk PT Reasuransi Indonesia Utama mendapatkan PMN sebesar Rp 3 triliun dalam rangka perbaikan tingkat kesehatan untuk mendapatkan rating internasional guna penguatan kapasitas bisnis perusahaan.
Sebasar Rp 867 miliar diberikan kepada Perum DAMRI sebesar Rp 867 miliar yang akan digunakan dalam rangka penyediaan armada untuk penugasan perintis, KSPN, armada bus listrik untuk perkotaan melalui buy the service dan untuk meningkatkan kapasitas bisnis perusahaan.