RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandar Lampung mendorong seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Bandar Lampung segera Inklusif.
Saat ini, ada lima puskesmas di Bandar Lampung yang inklusif, yaitu Puskesmas Pasar Ambon, Puskesmas Kemiling, Puskesmas Kedaton, Puskesmas Kota Karang, dan Puskesmas Panjang.
Lima puskesmas yang telah inklusif tersebut merupakan hasil dari kolaborasi dengan Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dalam Program Air, Sanitasi, dan Kebersihan di Fasilitas Kesehatan Water Sanitation and Hygiene in Health Care Facilities/WASH in HCF.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Bandar Lampung Abu Bakar mengatakan, dari awal pihaknya mendukung agar seluruh puskesmas dapat melakukan pelayanan kepada semua kelompok masyarakat dan tidak ada satupun yang tertinggal.
Tentunya ke depan, kata Abu Bakar, selain lima puskesmas tersebut yang menjadi percontohan, 26 puskesmas lainnya diharapkan dapat menjadi puskesmas yang inklusif.
"Target untuk keseluruhan (puskesmas inklusif, red), tapi kita juga tidak bisa langsung. Ada beberapa aspek yang berpengaruh termasuk penganggaran dan biaya yang tersedia," ujarnya di Puskesmas Ambon, Kamis 21 Juli 2022.
Rencana tersebut dilakukan bersamaan dengan didorongnya penilaian akreditasi. Menurutnya, indikator puskesmas inklusif menjadi bagian dalam penentuan akreditasi puskemas.
"Kami sosialisasikan ke puskesmas lainnya agar bisa menjadi contoh lima puskesmas yang sudah jadi percontohan Puskesmas Inklusi," ujarnya.
BACA JUGA:Terkait Kabar Tujuh JPTP yang Dilelang, Ternyata Eva Dwiana Sudah Kantongi Nama yang Akan Dilantik
Sementara, Direktur Eksekutif YKWS Febrilia Ekawati mengungkapkan, program WASH in HCF merupakan kolaborasi antara YKWS dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung yang didukung oleh SIMAVI dan SNV Belanda, guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Puskesmas sejak April 2021 lalu.
"Kalau kami ini hanya mendorong dan juga berupaya agar ke depan ada puskesmas lain di kota ini dan kabupaten lainnya dapat mengadopsi apa yang telah diterapkan oleh lima puskesmas di sini," ungkapnya.
Kata Febrilia, program WASH in HCF ini merupakan upaya peningkatan di puskesmas sesuai dengan keinginan masyarakat yang diwakilkan oleh kelompok kerja (Pokja) termasuk disabilitas.
Khususnya guna memperkuat fasilitas dan layanan air, sanitasi, serta kebersihan agar dapat menyediakan akses bagi semua. Termasuk kelompok rentan, yakni perempuan, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.