"Ciri khas dari program ini, meningkatkan partisipasi masyarakat yang tergabung dalam kelompok kerja (Pokja) pada proses oberservasi ataupun audit sosial," tuturnya.
Program WASH in HCF yang dilaksanakan sejak April 2021 hingga Juni 2022 menurutnya telah menunjukkan kemajuan signifikan, khususnya perubahan layanan dan komitmen pemerintah melalui peran Dinas Kesehatan Bandar Lampung.
Selama proses pelaksanaan program banyak pembelajaran, seperti dalam rangka meningkatkan pelayanan dan fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan yang inklusif, diantaranya.
Pertama, adanya peran masyarakat untuk terlibat dalam mendorong peningkatan layanan dan fasilitas yang inklusif di Puskesmas; adanya dokumen WASH in HCF yang disusun secara partisipatif dari para pihak (masyarakat, NGO, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas) sebagai panduan dalam penyediaan layanan dan fasilitasi air sanitasi dan kebersihan yang inklusif di Puskesmas.
BACA JUGA:Dapatkan Harga Tiket Istimewa Indie Playground Resurrection Hanya di Pospay
Kemudian, adanya peningkatan fasilitas berupa toilet untuk penyadang disabilitas, CTPS, pengelolaan sampah, pengelolaan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), peningkatan media kampanye dan edukasi tentang PHBS dan pelayanan yang inklusif dan humanis.
Terpantau dalam fieldtrip jurnalistik potret baik peningkatan fasilitas dan layanan air, sanitasi, dan kebersihan di puskesmas Kota Bandar Lampung yang diikuti radar lampung, Peskesmas di Bandar Lampung terus berbenah.
Seperti tiga puskesmas percontohan inklusi yang dikunjungi, yaitu Puskesmas Pasar Ambon, Kemiling, dan Kedaton. Puskesmas-puskesmas tersebut telah memiliki standar seperti toilet pria, perempuan, dan disabilitas. (*)