“Karena saat ini sudah masuk ke era digital, kita harapkan ini bisa berkembang baik sehingga nantinya seluruh masyarakat Lampung dapat ikut menggunakan QRIS,” tambahnya.
Tony menjelaskan, QRIS sendiri merupakan sebuah fitur yang ada pada aplikasi mobile banking dan jasa layanan pembayaran. Seperti Digicash, OVO dan lain-lain.
“Jadi QRIS ini memang disediakan untuk seluruh penyedia layanan jasa pembayaran baik bank maupun non-bank,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bank Indonsia juga mengapresiasi bank BJB cabang Bandarlampung yang mulai ikut menerapkan QRIS pada transaksi pembayaran non-tunai.
BACA JUGA:Layanan Prima, BRI Raih Dua Pencapaian dalam Bank Service Excellence Monitor (BSEM) 2022
Tony mengatakan, target pengguna user baru QRIS di tahun 2022 ini sebanyak 511.000 user, secara nasional.
“Sampai di bulan Juli 2022 ini sudah mencapai 47 persen. Tentunya dengan adanya BJB ini akan meningkatkan pertambahan user QRIS,” kata Tony.
Ditemui di tempat yang sama, Panitia Lampung Thrifty Market, Ricky mengatakan, ini merupakan momen pertama bagi saler di segmen thrifty untuk berkerjasama dengan perbankan dalam menerapkan transaksi non-tunai.
“Sebelumnya memang belum (transaksi non-tunai, red), hanya sebatas transfer antar bank. Misalnya mereka ada rekening, terus pembayaran melalui rekening bank. Tapi kalau untuk bekerjasama dengan perbankan dan menerapkan pembayaran cashless dengan QRIS ini baru kali ini dengan BJB,” jelasnya.
BACA JUGA:Telkomsel Segarkan roli, Platform Digital Lifestyle dan Customer Loyalty
Dia juga mengatakan, adanya kerjasama dengan bank BJB dalam hal transaksi non-tunai ini sangat membantu para seller.
“Ini jelas membantu, karena dari pihak BJB juga punya program seperti diskon 25 persen untuk penggunaan e-walletnya. Jadi lebih menarik untuk pembelinya,” pungkas Ricky. (*)