BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Malahayati (Unmal) menggelar yudisium dan sumpah dokter ke-61 di gedung Graha Bintang, Bandar Lampung Rabu, 10 Agustus 2022.
Yudisium dan sumpah dokter mengusung tema Mewujudkan Dokter Dalam Pelayanan Komunitas yang Beretika Religius dan Berwawasan Internasional.
Pengambilan sumpah 68 dokter itu dilakukan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dr. Toni Prasetia, Sp.PD.
Didampingi Wakil Rektor I Unmal Muhammad, S.Ikom. M.M.; Warek IV Unmal dr. Siska Lania dan Ketua Divisi Pembinaan Konsil Kedokteran KKI Dr. dr Dollar, SP.
Kemudian Ketua IDI Cabang Bandar Lampung Dr. dr. Aila Karyus, Kaprodi Profesi Dokter dr. muhammad Ibnu Sina, M.ked, Neu, SpN.; Kaprodi sarjana kedokteran dr. Sri Maria Puji Lestari, M.pd.Ked. dan Kepala Biro Administrasi Akademik Tarmizi, S.E.
Dalam sambutan mewakili Rektor Unmal Dr. Achmad Farich, Wakil Rektor I Muhammad, S.Ikom., M.M. mengucapkan selamat dan rasa terima kasih kepada para dokter dan orang tua yang telah memilih Universitas Malahayati sebagai tempat menimba ilmu.
"Yang disumpah hari ini, saya ucapkan selamat. Hari ini Anda sudah berhasil menjadi dokter dari Universitas Malahayati. Dan sampai hari ini, Universitas Malahayati telah meluluskan 3.187 dokter yang tersebar di luar maupun daerah Lampung," kata Muhammad.
Muhammad berharap para alumni bisa berhasil dalam mengikuti ujian negara nantinya. "Lulus di kampus yang lain, kita lihat cukup sulit. Maka Anda semua harus bersyukur bisa lulus saat ini. Mudah-mudahan bisa lolos ujian negara,” sebut Muhammad.
Muhammad mengungkapkan, Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati bakal mendapatkan akreditasi A dalam waktu dekat.
Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dr. Toni Prasetia, Sp.PD. mengatakan, menjadi dokter adalah tangga pertama.
"Ada tangga kedua dan sebagainya. Dokter itu akan ada seumur hidup. Ilmu kedokteran adalah ilmu yang berkembang. Jadi saya ingatkan, jangan lupa belajar ilmu teknologi dari dunia kedokteran. Dan kalau bisa, lanjutkan kembali pendidikannya," tegas dr. Toni Prasetia, Sp.PD.
Dr. Toni Prasetia, Sp.PD. juga berpesan kepada para alumni untuk selalu menjaga nama intansi agar tidak berkaitan dengan hukum yang dapat merusak citra baik kampus.
"Saya pesan, selalu jaga kompetensi. Jangan lakukan tindakan di luar kompetensi. Di sini, ada IDI yang mengawasi kode etik. Jangan sampai dokter berhubungan dengan dunia hukum. Harus kita jaga supaya tetap menjadi kebanggaan. Bukan hanya untuk keluarga, tapi untuk instasi kita," tandasnya. (*)