PROBOLINGGO, RADARLAMPUNG.CO.ID —Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendapat sambutan meriah saat mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid, di Paiton, Probolinggo, Rabu 14 September 2022.
Kedatangan Airlangga dan rombongan diterima langsung pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH Moh Zuhri Zaini dan Kepala Pesantren KH Abdul Hamid Wahid.
Dalam pertemuan tertutup yang dilakukan secara tertutup tersebut, Airlangga dan pengasuh Ponpes Nurul Jadid banyak membicarakan terkait pemberdayaan ekonomi di pesantren.
Mengingat, jumlah pesantren di Indonesia sangat banyak dan memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perekonomian.
BACA JUGA:Revitalisasi Perpustakaan Daerah Masih Mangkrak Juga, Anggota DPRD Lampung Minta Dituntaskan!
“Potensi ekonomi dari pesantren sangat besar. Untuk mengembangkan UMKM, penguatan ekonomi syariah, dan pemberdayaan masyarakat. Harus didukung pengembangan ekonomi dari pesantren,” tutur Airlangga, Rabu 14 September 2022.
Airlangga dan pengasuh Ponpes Nurul Jadid juga membahas tentang Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
Dikutip dari laman resmi Ponpes Nurul Jadid, Hebitren merupakan upaya untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di dalam ponpes.
Kiai Abdul Hamid Wahid yang juga Wakil Ketua Umum Hebitren Pusat mengaku terus memperkuat giat usaha santri dan pesantren untuk pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA:4 Dekan Unila yang Diperiksa KPK Keluar Bersamaan, Pertanyaan Terkait Penerimaan Mahasiswa Baru
Menurutnya, santri, mahasiswa, dan pemuda merupakan sasaran yang diharapkan bisa berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional. Yakni, dengan aktif di berbagai giat usaha ekonomi kreatif di masing-masing daerah.
Kiai Abdul Hamid menuturkan, ponpes mengamini pernyataan Airlangga soal peran strategis pesantren untuk mendukung perekonomian syariah. Sebab, saat ini, jumlah pesantren mencapai 36.080 dengan jumlah santri sekitar 4,2 juta orang.
Selain itu, sebanyak 12.469 atau 39,7 persen pesantren memiliki potensi ekonomi yang bisa menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM halal.
Ponpes Nurul Jadid sendiri memiliki sekitar 15 ribu santri dan menaungi yayasan pendidikan dari tingkat RA hingga universitas.
BACA JUGA:Diarahkan ke TNBBS, Gajah Berbalik Giring Satgas