METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro mencatat 13 insiden kebakaran telah terjadi di Kota Metro sejak Januari sampai awal September 2022. Kepala Satpol-PP Kota Metro, Imron mengatakan, sebagian besar kebakaran yang terjadi di Kota Metro disebabkan korsleting listrik atau hubungan arus pendek.
“Kami mencatat sudah terjadi 13 kasus kebakaran. Dari keseluruhan yang terjadi, rata-rata karena korsleting listrik,” ujarnya.
Dikatakan Imron, tingginya kasus kebakaran yang diakibatkan korsleting listrik tersebut, butuh kerja sama dan kolaborasi dengan PLN serta instansi lain dalam penanganan penyebab kebakaran tersebut.
"Nanti secara rutin instansi terkait selalu meminta untuk dilaksanakan sosialisasi di kantor masing-masing. Biasanya yang diberikan mulai dari evakuasi, pengecekan kabel, dan pembelajaran lainnya," tuturnya.
Selain itu, di kantor pemerintahan maupun swasta, harus memiliki APAR untuk memadamkan api kecil. "Walikota juga sudah memberikan edaran, baik di kantor pemerintah maupun swasta untuk memiliki apar setidaknya yang terkecil," ujarnya.
BACA JUGA:Wujudkan Kota Metro Bersih dan Sehat, Program Ini Kembali Diagendakan
Ia menambahkan, dibandingkan tahun lalu, jumlah kasus kebakaran cenderung menurun. “Tahun ini cenderung menurun. Apalagi sekarang sudah banyak masyarakat yang mengetahui pemicu kebakaran, dan dapat mengantisipasinya.
"Tahun ini cenderung menurun, ditambah lagi sekarang kesadaran masyarakat sudah meningkat akan pemicu kebakaran," pungkasnya. (*)