Pada 1980, semakin banyak warga yang menimbun dan membangun rumah di atas rawa lantas ada sekitar 80 rumah yang telah dibangun.
Warga pun berangsur-angsur mulai mendirikan rumah permanen.
Hingga 2022, pembangunan di Kampung Kerawang berkembang sangat pesat di luas tanah 17.715 m2.
Saat ini, ada sekitar 200 KK dan 850 orang, serta telah ada 100 rumah permanen.
BACA JUGA:Gercep, Pemkot Bandar Lampung Kirim Mekanisme Penanganan Inflasi ke Presiden Jokowi
Dirinya melanjutnya, semakin majunya perkembangan Kampung Kerawang, sudah pasti akan membuat harga tanah di sana semakin tinggi dan banyak diminati, terutama pengusaha yang ingin melebarkan usahanya.
Menurutnya, ada juga pengusaha yang berspekulasi untuk merebut tanah yang menurutnya layak, lantas bekerjasama dengan mafia tanah, untuk merebut tanah yang dianggap bermasalah.
Seperti salah satunya yang menjadi perebutan adalah Kampung Kerawang. (*)