"Iya, informasi itu benar. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Wildlife Conservation Society (WCS). Kemudian pihak WCS sudah turun langsung ke lokasi dan menemukan adanya jejak yang diduga tapak kaki harimau," kata Wiwin.
Jejak yang diduga tapak harimau itu ditemukan warga pada Jumat 7 Oktober lalu di perkebunan dekat rumah penduduk, RT. 07, Dusun Sridadi, Pekon Sedayu.
Menurut Wiwin, pasca ditemukanya jejak kaki tersebut, tidak ada jejak kaki baru yang ditemukan oleh WCS maupun warga.
Bahkan warga maupun pihak WCS tidak melihat adanya wujud dari harimau.
"Jadi cuma jejak kakinya saja yang ditemukan. Belum ada yang melihat bentuk hewanya," sebut Wiwin.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Wiwin mengaku, pihak pekon sudah mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati. Sebab, biasanya harimau lebih aktif saat malam hari. (*)