SKW III Lampung BKSDA Bengkulu Turun ke Tanggamus, Telusuri Jejak Harimau

Selasa 18-10-2022,20:35 WIB
Reporter : Edi Herliansyah
Editor : Alam Islam

BACA JUGA: Temuan Tapak Harimau di Semaka, Warga Diminta Jangan Lakukan Ini

Jarak dari rumah mbah Janem ke kawasan TNBBS sekitar 500 meter. Selanjutnya tim melakukan penyisiran radius sekitar satu kilometer sejajar mengikuti jejak dari titik rumah mbah Janem dengan hasil tidak ditemukan feses maupun urin serta sisa makanan satwa mangsanya.

Dari hasil temuan jejak Harimau Sumatera sebagaimana dijelaskan pada poin 2 dan 3, untuk sementara tim menyimpulkan bahwa terdapat satu ekor individu Harimau Sumatera dewasa dan seekor Harimau Sumatera Anakan.


Tim konflik satwa liar SKW III Lampung BKSDA Bengkulu turun ke Semaka, Tanggamus mengamati jejak tapak harimau. FOTO DOKUMEN TIM KONFLIK SATWA LIAR SKW III LAMPUNG BKSDA BENGKULU --

Dapat digambarkan bahwa kondisi tutupan lahan pada dua titik lokasi tersebut merupakan perkebunan campuran semak milik masyarakat, berbatasan langsung dengan kawasan TNBBS dan HL Register 31 KPH Kotaagung Utara. 

”Kawasan itu dilintasi sungai berbatu yang mengalir bermuara ke Ciamis Pekon Kacapura,” papar Irhamuddin. 

BACA JUGA: Jangan Pulang Terlalu Sore dari Kebun, Ada Jejak Kaki Harimau dekat Perkebunan Warga di Tanggamus

Dilanjutkan, hasil kegiatan di lapangan telah dilaporakan kepada Kepala Balai KSDA Bengkulu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai KSDA Bengkulu dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Lampung. 

Diketahui, warga Pekon Sukaraja, Kecamatan Semaka, Tanggamus dibuat heboh dengan munculnya harimau di wilayah itu. 

Kepala Pekon Sukaraja Sulistiyono mengatakan, Minggu malam, 16 Oktober 2022, dilaporkan ada harimau yang masuk ke pemukiman warga di Dusun Wonorojo. 

"Iya, waktu malam Senin, harimaunya masuk ke pemukiman warga. Tepatnya di depan halaman rumah bapak Rusni dan Yanto di Dusun Wonorejo," kata Sulistiyono, Selasa 18 Oktober 2022.

BACA JUGA: Tak Sengaja Tembak Keponakan hingga Tewas saat Berburu Babi, Kejagung Kabulkan Restorative Justice Kakek Dirun

Keberadaan harimau itu tampak jelas di Dusun Wonorejo. Namun hanya satu ekor. 

Sulistiyono menyatakan, berdasar hasil koordinasi dengan TNBBS dan WCS, Senin sore, 17 Oktober 2022, kemungkinan harimau masih berada di Dusun Wonorejo dan Wonosari.

"Kita sudah minta ke pihak TNBBS dan WCS untuk segera menindaklanjuti keluhan warga. Dan pihak TNBBS dan WCS akan melaporkan hal ini ke BKSDA untuk menyediakan perangkap," tegasnya.

Sementara, Kepala Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka Sadi Fredianto mengatakan, sebelum beralih ke Pekon Sukaraja, harimau hampir memangsa ternak warga di Pekon Sedayu.

Kategori :