RADARLAMPUNG.CO.ID - Sedikitnya 60 orang mengaku menjadi korban dugaan penipuan dan penggelapan arisan menurun dan deposito.
Tidak hanya dari Lampung, puluhan korban itu pun berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Seperti Jakarta dan Banten yang saat ini sedang mencari keberadaan terduga pelaku yang merupakan warga Bandar Lampung yang belakangan batang hidungnya tak terlihat.
Muhammad Randy Pratama, S.H selaku pengacara para korban menjelaskan, pihaknya hingga saat ini sudah menerima kuasa 60 korban.
BACA JUGA:Ini Bocoran Waktu yang Tepat Manfaatkan Layanan Twitter untuk Promosi Usaha
"Kemungkinan para korban akan terus bertambah," ungkap Randy, Rabu 26 Oktober 2022.
Randy menerangkan, para korban ini ikut arisan menurun yang dibuat oleh Elisna Nurfrida.
Arisan menurun ini, jelas Randy, semakin urutan terbawah, anggota akan mendapat keuntungan yang besar.
"Semakin terakhir dia (anggota) dapat nomor urut terakhir, semakin besar keuntungannya, tetapi semakin besar juga resikonya karena kan yang dapat pertama ada resiko dia tidak bayar karena sudah dapat di awal," bebernya.
BACA JUGA:Ini Bocoran Waktu yang Tepat Manfaatkan Layanan Twitter untuk Promosi Usaha
Para anggota kemudian masuk ke dalam grup WhatsApp. Arisan yang dibuat Elisna Nurfrida ini sudah ada sejak 2017.
Hanya saja, kasus ini muncul belakangan mulai mencuat pada Mei dan Juni hingga puncaknya pada Oktober 2022.
Arisan menurun kata Randy bermacam-macam. "Ada slot yang per bulan Rp5 juta ada yang Rp10 juta," beber pendiri RND Law Firm ini.
Tak hanya arisan menurun, para korban juga ada yang menjadi korban deposito yang digagas oleh Elisna Nurfrida.
BACA JUGA:Simak, 5 Kecamatan Ini Bakal Menjadi Perioritas Penyaluran Bantuan Beras Penanganan Inflasi