Nurul lantas ikut deposito Rp10 juta dengan keuntungan Rp5 juta selama enam bulan.
"Ya saya tertarik karena kan lancar selama ini bayarnya. Saya ikut tiga slot jadi total Rp30 juta, dengan tempo enam bulan dapatnya Rp45 juta," ungkap Nurul.
Tetapi hingga jatuh tempo pembayaran, deposito tak kunjung dibayar, termasuk juga arisan menurun yang dia ikuti.
"Kalau sama keuntungan yang dijanjikan dihitung-hitung semuanya (arisan dan deposito) hampir Rp330 juta. Saya belum sempat nagih. Baru seminggu dapat berita dari yang lain dia (Elisna Nurfrida) tidak bisa dihubungi," kata Nurul yang berharap uangnya bisa kembali.
Sementara AS warga Tangerang, Banten, mengatakan, dirinya tertarik ikut arisan menurun meski belum pernah bertemu dengan Elisna sang pemilik.
"Ya saya lihat awalnya dari IG (Instagram) juga waktu itu. Saya ikut Rp3 juta, Rp5 juta aman aja. Tapi sejak Oktober mulai macet bayarannya," ugkap pria yang meminta namanya diinisialkan.
AS mengaku dirinya juga menjadi korban dalam program deposito yang ditawarkan.
"Saya ikut deposito macam-macam ada yang saya depositoin Rp30 juta dapat 120 juta selama dua tahun. Totalnya duit modal saya Rp299 yang belum dibalikin," ucapnya.
BACA JUGA:Kesadaran warga Lampung Barat membayar pajak kendaraan bermotor meningkat
AS mengaku sudah pernah dimediasi oleh pengacara Elisna. Para korban, kata AS, sudah diminta menjumlahkan berapa total kerugian. Tetapi hingga saat ini tak ada titik terang.
"Sampai 17 Oktober kami sudah kumpulin data (kerugian), tapi nggak ada keputusan. Nggak ada titik terang kapan mau bayar sampai kami akan tempuh jalur hukum," pungkasnya.
Sayangnya, ketika Radar Lampung hendak mengkonfirmasi Elisna Nurfrida, nomor teleponnya tidak aktif. Pesan WhatsApp yang dikirimkan padanya juga tak masuk. (*)