Seakan kita ini selalu salah dan tidak pernah cukup untuk mereka.
Memang memberi kritik kepada diri sendiri penting untuk perkembangan kita sebagai manusia.
Namun, kerap suara kritik itu terlalu keras, intonasi yang sesungguhnya tidak terlalu berguna untuk membuat kita lebih baik.
Mulailah tumbuhkan cinta diri, jadilah sahabat terbaik bagi diri sendiri.
BACA JUGA:Catat, Ini Syarat Bagi UMKM di Metro untuk Bisa Terima Bantuan Dari Pemerintah
Ketika kata hati mulai mencambuk secara bertubi, sadari ganti suara itu dengan suara menenangkan yang pernah kita dengar dalam hidup kita.
Apakah itu surara sahabat terbaik, atau psikiater, atau penulis favorit penuh kebijaksanaan.
Seorang sahabat bisa melihat kekurangan kita, tetapi juga mengingatkan sederet kelebihan kita.
Seorang sahabat mendengarkan keluh kesah kita dan mampu melihat titik permasalahan dan menawarkan kebijaksanaan dan penghiburan agar kita kembali semangat.
BACA JUGA:Datang ke Anjungan Pemkot Bandar Lampung di Lampung Fair, Ini yang Bisa Diperoleh Pengunjung
Seorang sahabat menyukai kita apa adanya, bahwa kita ini sudah cukup tidak perlu kurang atau lebih.
Seorang sahabat punya belas kasih, ketika kita gagal dan pasti ada gagal dalam hidup, mereka pengertian.
‘Tidak apa-apa, nanti dicoba lagi’ di kala kita sedih dan putus asa, di kala suara menghakimi terus-menerus menghujam pikiran dan tubuh kita, tidak apa-apa masih ada hari esok untuk mencoba.
Jika kita bisa menjadi teman baik untuk orang di sekitar kita, mengapa tidak melatih diri untuk menjadi teman terbaik untuk diri sendiri.
BACA JUGA:Tangani Banjir, Pemkot Metro Koordinasi ke BBWS Mesuji Sekampung, Ini Rekomendasi yang Didapat
Ketika kita mencintai diri, kita lebih bisa menerima kekurangan dan kelebihan kita.