TANGGAMUS, RADARLAMPUNG.CO.ID - Konflik antara harimau dengan manusia di Kecamatan Semaka, Tanggamus mulai berhenti.
Tim Konflik Satwa Liar Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung Irhamuddin mengatakan, pasca memangsa hewan peliharaan milik warga di Pekon Margo Mulyo, belum ada laporan harimau kembali ke pemukiman atau perkebunan warga.
"Sampai saat ini belum ada lagi laporan yang masuk ke BKSDA," kata Irhamuddin.
"Laporan terakhir, harimau memangsa anjing milik warga di Pekon Margo Mulyo dan dibawa ke arah taman nasional, Jumat 21 Oktober lalu," imbuh Irhamuddin.
BACA JUGA: Simak! Ini Delapan Link Bantuan Sosial yang Cair November
Namun begitu, satuan tugas penanganan konflik satwa di wilayah Semaka masih siaga dan terus melakukan mitigasi serta pendampingan kepada masyarakat.
"Di lokasi teman-teman dari taman nasional dan WCS-IP (Wildlife Conservation Society Indonesia Program) masih terus melakukan mitigasi dan pendampingan," ujarnya.
Sementara Camat Semaka Wiwin Triani mengaku belum ada laporan terbaru terkait konflik harimau dengan manusia.
"Belum ada laporan lagi," kata Wiwin Triani.
BACA JUGA: Tinjau Kantor Persiapan Polres Pesisir Barat, Wakapolda Lampung: SDM Siap
Diketahui, konflik antara manusia dengan harimau di wilayah Kecamatan Semaka mulai terjadi sejak Jumat 7 Oktober, di perkebunan dekat rumah penduduk di Pekon Sedayu.
Hewan buas itu juga hampir memangsa ternak kambing milik warga Pekon Sedayu.
Dari wilayah itu, harimau pindah ke Pekon Sukaraja. Kemudian beralih lagi ke Pekon Sedayu dan memangsa anjing peliharaan milik warga. Selanjutnya mengarah ke taman nasional.
Selain di Tanggamus, harimau juga muncul di Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
BACA JUGA: Jangan Lewatkan! Pegamatan Gerhana Bulan Total 8 November Bersama OAIL Itera