RADARLAMPUNG.CO.ID - Masuk puncak musim penghujan, harga beras di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), meningkat setiap pekannya.
Selain faktor memasuki musim tanam (gadu), dengan instensitas curah hujan tinggi harga beras dipercaya naik seperti saat ini.
Sebab, ketiadaan hasil panen petani, belum lagi ditambah dengan areal terendam banjir akibat luapan sungai. Sehingga menambah ketersediaan stok dilapangan.
Seperti pantauan di Pasar Central Kotabumi, Minggu, 20 November 2022, beberapa pedagang ditanyai merk tertentu beras biasa dijual dipasaran menyatakan ketiadaan stok. Seperti merk Patent dan UBK, karena dari tidak ada suplai dari distributornya.
BACA JUGA:Soal KLB Virus Polio Marak di Indonesia, Ini yang Dilakukan Dinas Kesehatan Pesawaran
"Sudah satu pekan ini mas kosong, kalau terakhir itu sekitar Rp106 ribu/10kg. Mungkin naik saat ini," ujar salah seorang pedagang, Asep.
Pedang lain, Agus menambahkan bahwasanya dirinya tidak berani mengambil banyak karena beresiko akan mengalami kerugian.
Sebab, tidak banyak warga yang belanja, khususnya panganan wajib masyarakat Indonesia itu.
"Kalau sekarang sudah Rp108 ribu/10kg atau naik Rp 2.000/pcs," tambahnya.
BACA JUGA:Waspada! Ada Lubang di Ruas Jalinbar Pesisir Barat
Sebelumnya, harga masih berada dikisaran Rp106 ribu/kg. Demikian juga dengan kelas premium Patent yang dihargai Rp125 ribu/10 kg atau naik Rp2.000/pcs.
"Itu (UBK) naik terus, mulai dari Rp100 ribu/10kg, lalu di Rp104 ribu/10kg; Rp106 ribu/kg dan saat ini Rp108 ribu/10kg," imbuhnya.
Dengan kenaikkan tersebut, ditambah menurunnya daya beli seperti tampak dengan sepinya pembeli menyebabkan para pedagang enggan membeli dengan jumlah banyak.
BACA JUGA:Kawasan Konservasi Penyu di Pesisir Barat Terbengkalai
"Karena apa? Kalau sudah lama kan konsumen sudah males mau beli. Apalagi sekarang bulan tua, dan disini pembeli kebanyakan pegawai negeri dan swasta. Bisa dilihat sendiri mas," pungkasnya. (*)