RADARLAMPUNG.CO.ID -Beberapa perusahaan besar media sosial seperti Twitter, Meta, hingga Amazon dikabarkan baru saja melakukan PHK massal terhadap para karyawannya.
PHK massal yang dilakukan oleh perusahaan media terbesar dan banyak digunakan masyarakat tersebut, dilakukan terhadap karyawan dengan tujuan stabilisasi neraca keuangan dari masing-masing perusahaan.
Dilansir Radarlampung.co.id dari laman informasi Daily Mail pada Rabu, 23 November 2022.
PHK massal yang dilakukan Twitter, Meta dan Amazon ternyata berbeda dari perusahaan TikTok. Hal tersebut justru tak berlaku bagi TikTok yang malah makin berkomitmen menambah sekitar 3.000 insinyur.
BACA JUGA:Prediksi Line-Up Pemain Timnas Jerman vs Jepang di Laga Pertandingan Grup E Piala Dunia 2022 Qatar
Platform media sosial asal Tiongkok itu melakukan komitmen penambahan 3.000 insinyur sebagai wujud dari perencanaan tiga tahun ke depan, untuk membangun tenaga kerja secara global termasuk di negara Amerika Serikat.
Dikutip dari laporan Wall Street Journal, Kepala Eksekutif TikTok Shou Zi Chew mengatakan bahwa pihak perusahaan tetap berhati-hati dalam perekrutan karyawan baru meski terus membuka banyak lowongan pekerjaan.
"Kami selalu berhati-hati dalam perekrutan. Kami masih merekrut (membuka lowongan kerja), meskipun dengan kecepatan yang menurut kami mesti sesuai dengan tantangan global yang dihadapi,"kata Kepala Eksekutif TikTok Shou Zi Chew.
Selain rencana membuka lowongan besar-besaran di Tiongkok, TikTok juga disebut memiliki rencana masa depan untuk membuka lowongan kerja di kantor cabang yang berada di negara Singapura.
BACA JUGA:Prediksi Skor Akhir Pertandingan Jerman vs Jepang di Laga Piala Dunia 2022 Qatar
Sebagai informasi, sebelumnya memang telah beredar kabar perusahaan yang menaungi Facebook, Instagram, dan WhatsApp atau Meta yang telah memberhentikan sebanyak 11.000 karyawannya.
Bukan hanya Meta, ternyata Amazon juga disebut telah melakukan PHK massal terhadap 10.000 karyawan yang terpaksa harus dirumahkan oleh perusahaan hasil besutan Jeff Bezos tersebut.
Selain itu, usai diakuisisi oleh Elon Musk, Twitter Inc juga dikabarkan telah merumahkan alias melakukan PHK massal terhadap setengah dari 7.000 karyawan yang bekerja di sana.
BACA JUGA:Seleksi Wawancara Selesai, Ini Tahapan Selanjutnya JPTP Pemprov Lampung
PHK massal yang dilakukan oleh Musk, nyatanya memang mendapat kecaman dari banyak pengguna Twitter dan aplikasi media sosial lainnya. (*)