3. Demam selama 3-5 hari
4. Batuk atau pilek
5. Jumlah air seni (urine) yang semakin sedikit. Bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali
Tak hanya itu. Perubahan warna pada urine menjadi pekat atau kecokelatan juga perlu diperhatikan.
BACA JUGA: Mantan Kabid TIK Polda Lampung Beri Rp 150 Juta ke Karomani untuk Gedung LNC
Orang tua harus segera membawa anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan pertama jika warna urine pada anak berubah dan volume urine berkurang.
Apalagi jika sampai tidak bisa buang air kecil (tidak ada urine) selama 6-8 jam saat siang hari.
Gagal ginjal akut umumnya disebabkan adanya gangguan aliran darah ke ginjal hingga adanya penyumbatan pada saluran urine.
Kasus gagal ginjal akut pada anak ini bukan disebabkan oleh virus dan bakteri, tapi oleh unsur toksin yang mencemari beberapa obat sirup.
BACA JUGA: Pengedar Sabu Ditangkap, BB Ditemukan di Atap Teras
Diketahui, adanya temuan kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) kembai ditemukan tahun ini.
Kementerian Kesehatan mencatat ada satu penambahan kasus terkonfirmasi GGAPA pada anak dan satu kasus suspect.
Meurut juru bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, gangguan ginjal akut progresif atipikal ini dilaporkan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Karena itu, perhatian khusus diberikan untuk daerah untuk melakukan pemantauan.
BACA JUGA: Maklumat Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1444 Hijriah Pada 23 Maret 2023
"Ditemukan satu kasus suspek dan satu kasus konfirmasi GGAPA. Kasus ini laporan dari Diskes DKI Jakarta. Karenanya kami minta Pemda lainnya untuk memantau pasien dengan gejala GGAPA," kata M. Syahril, dikutip Selasa 7 Februari 2023.