Bagi yang belum tahu, Dyah Pitaloka Citraemi atau Cita Rashmi merupakan putri dari Raja Sunda Maharaja Linggabuana Wisesa.
Konon katanya, Dyah Pitaloka adalah perempuan tercantik pada masa itu.
Kemudian menurut Pararaton atau kitab-kitab dari Raja-Raka, Dyah Pitaloka seharusnya menikah dengan Raja Muda Baru Kerajaan Majapahit yakni Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk disebut sangat ingin menikahi Dyah Pitaloka untuk dijadikan sebagai ratu atau permaisurinya.
BACA JUGA:Simak! Begini Cara Menghubungkan Rekening atau E-Wallet ke Akun Kartu Prakerja
Namun akhirnya pernikahan antara Dyah Pitaloka dan Hayam Wuruk harus batal sebab ambisi sang Patih Gadjah Mada.
Patih Gadjah Mada memiliki ambisi untuk menguasai seluruh kerajaan di Nusantara bahkan menginginkan Dyah Pitaloka untuk dijadikan selir di Kerajaan Majapahit.
Ambisi Patih Gadjah Mada yakni ingin agar Kerajaan Sunda tunduk pada Kerajaan Majapahit.
Atas ambisi sang Patih, Raja Hayam Wuruk lantas bimbang tentang keputusan apa yang harus sang Raja ambil.
BACA JUGA:Stalking Mantan Bakal Ketahuan, Instagram Hadirkan Fitur Super Fans
Singkat cerita, sang Raja Kerajaan Majapahit akhirnya tetap menuruti kehendak sang Patih Gadjah Mada dan mengesampingkan perasaannya, padahal ia sangat mencintai Dyah Pitaloka.
Akibat kehendak sang Patih, terjadilah perang antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit yang kini dikenal dengan Perang Bubat.
Dalam Perang Bubat, Kerajaan Sunda harus menelan pahitnya kekalahan dan peperangan ini dimenangkan oleeh Kerajaan Majapahit.
Akhirnya, usai Kerajaan Sunda kalah dalam peperangan melawan Kerajaan Majapahit. Dyah Pitaloka memilih untuk bunuh diri sebagai bentuk pembelaan kehormatan atas Kerajaan Sunda. (*)