RADARLAMPUNG.CO.ID - Ahmad Maulana (23) Warga Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), dianiaya salah seorang oknum pegawai negeri sipil (PNS), berinisial KH bertugas di lingkup Kantor Kecamatan setempat.
Atas kejadian itu, korban melaporkan kejadian menimpanya ke Mapolsek Tanjung Raja setempat bernomor: LP/04/B/II/2023/SPKT/POLSEK TJ. RAJA/POLRES LAMPUNG UTARA/POLDA Lampung, tentang tindakan pidana penganiayaan pertanggal 17 Februari 2023 lalu.
"Inisialnya KH (ASN), keseharian berdinas di kantor kecamatan tanjungraja," ujar salah seorang kerabat korban, Kamis, 23 Februari 2023.e
Dia menyayangkan sikap arogansi dari abdi negara itu. Padahal, sebagai ASN seharusnya memiliki rasa lebih yakni sebagai pelayan rakyat bukan malah sebaliknya. Mulai dari etika, sifat sampai tatakrama yang baik.
BACA JUGA:Masyarakat Lampura Diingatkan Waspada Bencana Alam
"Inikan kejadian itu berawal dari papasan dijalan, entah kenapa bersangkutan langsung memukul si korban sekitar sepekan lalu. Padahal saat itu mereka melaju di daerah jalan rusak, tepatnya di depan MIN Srimenanti. Dan yang disesalkan belum ada niatan baik," terangnya.
"Apalagi itu dilakukan didepan anak dan istrinya yang sedang bonceng dengan korban. Tau - tau dia datang menarik baju sampai tercekik, serta menempeleng korban. Apa dia datang minta maaf? atau bahkan membantu perobatan? kan selama ini tidak ada," tambahnya.
Sehingga membuat pihak korban, kata dia, menilai pelaku tidak miliki niatan baik dalam menyikapi persoalan tersebut. Bahkan, sampai dengan dilaporkan kepada pihak berwajib (polsek), bersangkutan masih belum merespon.
"Yang lebih menyakitkan itu ada bang, ketika korban melapor kepada polsek. Istri pelaku yang dibonceng saat kejadian mendatangi korban dengan marah - marah memaki. Apa kamu yang hilang? coba katakan sama saya," kata dia menirukan ucapan istri terlapor.
BACA JUGA:Kapolres Tepati Janji, Pelaku Pencuri Kambing yang Sebabkan Satu Korban Jiwa Diringkus
Dan sejauh ini, apa yang diterima selama ini tidak ada. Bahkan ucapan maafpun tak terucap, dia menilai pelaku terkesan arogan serta tidak ada niat baik kepada sang korban. Meski oknum tersebut merupakan pegawai negeri di kantor kecamatan setempat, sehingga mempertanyakan keabsahannya.
"Itu yang kami tidak habis pikir, kenapa sampai hari ini tidak ada yang pernah (pelaku, red) mendatangi korban. Baik itu pelaku sendiri maupun dari kecamatan," tambahnya.
Disisi lain, Camat Tanjung Raja, Martutiyana menganggap apa yang dilakukan bawahannya merupakan hal biasa. Dia tak menampik kejadian itu, dinilainya telah diselesaikan oleh oknum tersebut.
"Namanya dijalan mas, itu hal sepele. Sekarang sudah mau berdamai, ini yang dibilang dengan staf saya itu," terang camat.
BACA JUGA:Ayah dan Anak Diringkus, Miliki 34 Paket Siap Edar