"Saya bilang tolong bantu keponakan saya kalau bisa. Nggak lama, nggak sampai lima menit ketemu," kata Herman HN.
Di pertemuan itu, kata Herman, Budi Sutomo tidak membahas soal uang atau infak gedung Lampung Nahdiyin Center (LNC).
Saat pengumuman SBMPTN di koran, Herman HN kemudian mencari nama anak Marzani apakah ada.
"Saya cek di koran namanya nggak ada. Ya sudah saya diam waktu itu," katanya.
BACA JUGA:Inspektur Lampung : Pemprov Beri Teguran Pemkot Bandarlampung Karena Tak Kunjung Lantik Sekkot
Barulah ia diberi tahu Yayan Saputra bila anak Marzani tidak lulus SBMPTN. Dari situ, Herman HN mengatakan tak pernah berkomunikasi lagi dengan Budi Sutomo.
"Sampai hari ini saya tidak pernah komunikasi lagi dengan dia (Budi Sutomo)," ungkapnya.
Sedangkan kesaksian Yayan Saputra, ajudan Herman HN tak berbeda jauh.
Yayan Saputra membenarkan anak Marzani tidak lulus di SBMPTN.
BACA JUGA:Hadiri Pelantikan DPC Srikandi Pemuda Pancasila, Ini Pesan Bupati Tanggamus
Kemudian Budi Sutomo kata Yayan menawarkan untuk jalur mandiri.
Sebelum pengumuman kelulusan itu, ia diajak untuk ikut menyaksikan pemberian uang dari Saprodi Asisten III Pemkot Bandar Lampung saat itu yang juga tak lain adalah besan Marzani, uang diserahkan kepada Budi Sutomo.
Penyerahan uang itu kata Yayan Saputra diberikan sebelum pengumuman SBMPTN.
Yayan mengatakan, penyerahan uang itu setelah dirinya ditelepon oleh Budi Sutomo yang meminta uang infak pembangunan masjid. Pesan itu kemudian ia sampaikan kepada Marzani.
Yayan mengatakan, Marzani menyebut urusan masuk Unila, diserahkan kepada Saprodi Asisten III Pemkot Bandar Lampung saat itu yan tak lain besan Marzani. Karena Marzani sendiri berada di Tubaba.