Anggota Komisi IV DPRD Lampung Wujudkan Tekad Satu Bangsa

Selasa 28-03-2023,14:31 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Yuda Pranata

LAMPUNGTENGAH, RADARLAMPUNG.CO.ID  – Anggota Komisi IV DPRD Lampung Ni Ketut Dewi Nadi berupaya mewujudkan tekad satu bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.  

Hal itu diutarakannya saat menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) di kebun Edukasi Tri dharma Arta Rumbia Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah, Jumat 10 Maret 2023. 

Anggota Komisi IV DPRD Lampung Ni Ketut Dewi Nadi  menjelaskan, ini merupakan amanah yang harus dilakukannya selaku anggota DPRD Lampung di mana, tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat, bahwa NKRI ini ada di atas pondasi ideologi pancasila. 

BACA JUGA:Reses, Anggota Komisi II DPRD Lampung RMD Perjuangkan Keluhan Warga

Tentunya dengan memiliki ciri khas kebhinekaan ras, suku, budaya, dan agama. 

Pun giat ini diharap bisa mewujudkan tekad menjadi satu bangsa, tanah hair, satu bhasa, menguatkan nasionalisme sebagai bagaian dari identitas indonesia yang bermartabat di mata dunia. Serta menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa demi tegaknya kedaulatan NKRI. 

"Ini juga dilakukan sekaligus menyeegarkan kembali pemahaman empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Juga sebagai upaya pelestarian nilai-nilai sosbud, meredam berkembangnya penonjolan sikap primordialisme sempit, kesukuan, kedaerahan dan mencegah disintegrasi Bangsa, serta untuk menangkap paham radikalisme dan terorisme utamanya kepada kaum milenial,” ujar Dewi Nadi. 

BACA JUGA:AHY Pecat Wakil Ketua DPRD Lampung dari Demokrat, Raden Muhammad Ismail: Wa'alaikum Salam

Dalam kesempatan itu,  Kapolsek Rumbia Iptu Hairil Rizal menjelaskankan, PIP merupakan bentuk pengokohan eksistensi Indonesia sebagai bangsa yang kuar, bersatu, dan berdaaya saing. Sertta upaya menjaga sejarah dan kecintaan kepada tanah air. 

Iptu Hairil Rizal bilang, sosialisasi PIP dilatarbelakangi beberapa hal, antara lain fenmena kehidupan masyarakay, berbangsa, dan bernegara indonesia secaara alamiah mengalami pergeseran signifikan dari kondisi kehidupan. 

“Kemudian terjadinya berbagai gejolak atau konflik yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa, tercabutnya nilai-nilai religius dari akar budaya bangsa, sehingga orang ingin serba instan, tidak sabar, pragmatis, materialistis, sampai pada tingkat krisis kemanusiaan yang berbahaya,” ucapnya. (*) 

Kategori :