RADARLAMPUNG.CO.ID - Pagi yang cerah menyertai hari pertama penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bagi siswa siswi Kelas X SMAN 14 Bandar Lampung.
Memasuki gerbang utama, hening begitu terasa saat melangkahkan kaki ke sekolah yang beralamatkan di Bukit Kemiling Permai, Kemiling, Bandar Lampung ini.
Tidak banyak siswa yang ada di luar kelas, kalaupun ada mereka sedang masuk dalam pelajaran olah raga.
Tak lama riuh kecerian salah satu ruang kelas menarik perhatian, rupanya siswa Kelas X sedang bersemangat mengimplementasikan projek pancasila.
Terlihat satu persatu siswa maju kedepan kelas menjawab pertanyaan sang guru mengenai materi karakter dalam diri.
Jawaban para siswa dituliskan melalui secarik kertas berwarna yang mereka tempelkan ke papan tulis lalu membahasnya.
Kepala SMAN 14 Bandar Lampung Sevensari mengatakan, pemberlajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini diperuntukan untuk Kelas X yang sudah menggunakan Kurikulum Merdeka.
Di mana, pada penerapan hari pertama disambut dengan antusias oleh para siswa.
Sebagaimana dijelaskan, proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk memperkuat upaya pencapaian kompetensi dan karakter, sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang dibuat berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Mereka sangat antusias, di mana mereka sudah membawa peralatan untuk projek yang padahal akan digunakan besok.
"Artinya, mereka sangat semangat," kata Sevensari yang ditemui di sekolahnya beberapa waktu lalu.
Pada projek pancasila kali ini, SMAN 14 Bandar Lampung mengambil tema Bangunlah Jiwa Raganya dengan sub tema Perundungan.
Di mana, pihaknya ingin membangun rasa cinta tanah air dan cinta sesama manusia, mulai dari dalam diri siswa-siswi mereka tanpa membeda-bedakan dan tanpa adanya prilaku yang tidak baik lainnya.
Tak ada rasa canggung antara siswa dan guru, mereka melebur seakan tidak sedang melakukan pembelajaran.
Materi diolah melalu tutur bahasa guru yang mudah dimengerti murid, kalaupun tidak mengerti murid langsung menunjuk tangan lalu meminta contoh real supaya benar-benar bisa mengerti.