RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebagai buntut dari peristiwa kekerasan yang dialami oleh seorang dokter internship di wilayah Lampung Barat. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lakukan penandatanganan komitmen bersama.
Penandatanganan komitmen bersama ini dilakukan sebagai itikad baik dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sebagai buntut dari kekerasan terhadap tenaga kesehatan khususnya dokter internship di Lampung Barat.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Polres, Kejaksaan Negeri, dan tokoh masyarakat. Hingga tokoh adat masyarakat Lampung Barat.
Sebagai informasi, IDI bersama dengan lembanga dan instansi terkait hingga tokoh masyarakat atau tokoh adat digelar di Kelurahan Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat.
BACA JUGA: Kemenkes Siapkan Tim Advokasi Kawal Kasus Penganiayaan Dokter di Lampung
Demikian pantauan Radarlampung.co.id dari akun Instagram @idilampung pada Jumat, 28 April 2023.
Mereka baru saja melakukan penandatanganan komitmen bersama dalam upaya perlindungan dan dukungan terhadap nakes (tenaga kesehatan) di Kecamatan Way tenong, Kabupaten Lampung Barat.
Komitmen yang dibuat ini bertujuan mengatasi langkah-langkah pada tingkat pribadi dan kelembagaan.
Kemudian sebagai langkah kebijakan yang diperlukan agar mengurangi insiden yang sama di kemudian hari.
BACA JUGA: Ungkap Keprihatinan, IDI Gelar Aksi Pita Hitam Selama Sebulan
Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga turut mengajak seluruh dokter dan tenaga kesehatan (nakes) yang ada di Indonesia.
Untuk menggelar aksi pita hitam selama satu bulan penuh. Terhitung sejak tanggal 26 April sampai dengan 26 Mei 2023 mendatang.
Aksi pita hitam ini dilakukan sebagai aksi peduli serta ungkapan keprihatinan atas beberapa hal berikut:
1. Perlakuan atau tindakan fisik atau penganiayaan terhadap sejawat dokter internship (tenaga medis) di Puskesmas Fajar Bulan, Kelurahan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat.
BACA JUGA: Kasus Penganiayaan Dokter di Lampung, Tim Kemenkes Turun, Pertanyakan Keamanan di Tempat Tugas